LDII Jatim Gelar Diklat Dai Angkatan VIII, Tekankan Tiga Aspek ini

LDII Jatim Gelar Diklat Dai Angkatan VIII, Tekankan Tiga Aspek ini Pengasuh Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk Habib Ubaidillah Al Hasany saat menjadi narasumber. (Ist)

“Harapan kami semuanya, umat Islam terhindar dari paham-paham radikal yang dikaitkan dengan Islam. Justru bukan mengangkat Islam, namun malah merusak nama besar Islam. Kita tahu di Indonesia adalah multi suku, multi bahasa, multi etnis, multi budaya, dan multi agama,” tegasnya.

Sementara itu, Habib Ubaidillah Al Hasany selaku pengasuh Kertosono, Nganjuk, yang juga narasumber diklat, mengatakan muballigh-muballighah atau juru dakwah harus pintar menguasai materi yang disampaikan dan mengikuti selera audiens saat berdakwah.

“Setinggi apa pun penguasaan materinya, tetapi kalau cara penyajiannya tidak sesuai dengan selera dari audiens, maka tidak menarik materi itu. Nilainya mungkin tidak seperti keagungan ilmu yang dimilikinya,” ujarnya.

Habib Ubaid juga berharap keilmuan para muballigh-muballighah dapat tersampaikan pada masyarakat tidak hanya di telinga, tapi juga di hati dan mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi jariyah mereka. Maka yang ditekankan dalam diklat dai ini adalah menyangkut teknik, etika, seni.

“Ibarat ketika pesawat ketika take off dan landing harus smooth dan landai, tidak langsung menukik. Dengan demikian akan bisa dinikmati oleh penumpangnya,” terangnya.

Habib Ubaid berpesan para muballigh-muballighah agar tak memiliki niatan bersaing dengan juru dakwah lain. Ia menegaskan urusan agama diniati dalam mencari pahala dan jariyah, agar memperoleh suatu kebahagiaan di akhirat yaitu surga.

“Jangan sekali-kali merasa terkalahkan oleh yang lain, karena agama tidak ada persaingan, di dalam agama tidak ada kontes, tidak ada musabaqah, tapi yang ada adalah bersama-sama Ballighu Anni Walau Ayah, melaksanakan perintah Allah dan Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan-pesan agama ini kepada umat,” tutup Habib Ubaid. (uji/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tim BPK Wilayah XI Teliti Tugu Tapal Batas di Kediri, Diduga dari Abad ke-13 ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO