Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (tengah), ketika membuka giat pendampingan UMKM batch 3 yang digelar Global Entrepreneurs Profesional.
Menurut dia, program pendampingan UMKM ini sejalan dengan program pemerintah dalam menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Pasuruan.
"Kota kita termasuk Kota kecil jika dibandingkan seperti Kota Malang atau Surabaya. Tapi kita selalu optimis untuk bisa mengejar ketertinggalan kita terutama pada bidang ekonomi," tuturnya.
Sebagai salah satu tulang punggung ekonomi di Kota Pasuruan, UMKM ekonomi kreatif harus terus beradaptasi dan berinovasi apabila ingin bertahan
"Kalau bisa kita membuat sesuatu yang tidak ada di kota lain. Kita bisa menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dari beberapa produk yang sudah berkembang. Misal di dunia pembangunan, contoh sekarang sudah ada payung Madinah, yang tidak dimiliki Kota Malang ataupun Kota Surabaya. Jadinya kita didatangi dari beberapa Kota dan itu berdampak pula pada UMKM kita," urai Gus Ipul.
Ia menyebut, Kota Pasuruan memiliki peluang besar dalam hal wisata. Bila wisatanya maju maka UMKM pun ikut maju dan bangkit
"Langkah yang kami lakukan adalah melakukan face off pada tempat heritage. Seperti Harmoni, dari yang awalnya tidak dilirik sekarang semakin banyak yang menyewa untuk beberapa event," pungkasnya. (par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
