"Ini yang saya sebut sebagai upaya akselerasi ekonomi, dan hari ini yang paling bagus adalah memang ekspor," ucapnya.
Kemudian, lanjut Halim, ikan mas koki ini berbeda jenis dengan ikan hias Koi, dan budidaya optimalnya berada di Desa Wajak Lor.
"Jangan keliru ya, supaya nanti tidak rancu dengan Ikan Mas Koi, karena memang berbeda, Ikan Mas Koki ini khas dari Tulungagung," tuturnya.
Pihaknya berharap, ada perluasan budaya di wilayah lainnya, dengan tetap mempopulerkan atau memakai nama dan merk ikan hias yang sama, sehingga eksportir di Indonesia dari Tulungagung memiliki branding khas sendiri.
"Saya berharap ekspor ikan ini terus berkembang dan sampai terbangun sebuah persepsi di lingkungan sekitar maupun pihak luar, ikan Mas Koki itu ya Tulungagung, itu penting," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan bahwa pelaku pembudidaya ikan hias di Tulungagung jumlahnya cukup banyak, dan tersebar di beberapa wilayah meliputi, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Rejotangan, Ngunut, dan beberapa lokasi lainnya.
"Wah, itu betul betul tersebar di berbagai tempat, Kalau di Boyolangu terbanyak adalah Wajak Lor dan Tanjungsari," ungkapnya. (fer/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News