
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mendorong peran penting pers untuk memasifkan literasi keuangan dan keuangan inklusi sebagai penguatan UMKM yang merupakan backbone perekonomian nasional. Ia mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri peringatan Hari Pers Nasional ke-77 tingkat Jawa Timur yang digelar PWI Jatim dengan tema 'UMKM Backbone Perekonomian Nasional' di Kediri, Sabtu (11/3/2023) malam.
Khofifah menilai, UMKM sebagai backbone perekonomian nasional memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional hingga global. Bahkan, keberhasilan Jatim dalam meningkatkan perekonomian pascapandemi Covid-19 menjadi 5,34 persen tak terlepas dari peranan UMKM.
BACA JUGA:
- Sidang Kedua Ferry Irawan, JPU Sampaikan Tanggapan Eksepsi Penasehat Hukum
- Pemkot Kediri Gelar Operasi Pasar Murah di Kawasan Goa Selomangleng
- Harlah ke-77, Khofifah Tegaskan Penguatan Peran Muslimat Membangun Peradaban Dunia
- Safari Ramadhan 2023: Jelajah Sejarah Gubernur Khofifah ke Masjid-Masjid Legendaris di Jawa Timur
"Jack Ma dalam World Economic forum tahun 2020 memprediksi, di tahun 2030 perekonomian dunia 99 persen akan didominasi UMKM secara online, dan 85 persen di antaranya secara e-commerce," ujarnya di hadapan ratusan anggota PWI Jatim yang hadir.
Guna memperkuat UMKM di Jatim, gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua PP Umum Muslimat NU ini menekankan pentingnya literasi keuangan. Menurut dia, literasi keuangan dan keuangan inklusi merupakan suatu keniscayaan yang harus diterapkan oleh para pelaku UMKM.
"Kita sebetulnya capaian keuangan inklusi Jatim sudah di atas rata-rata nasional. Kalau target nasional di tahun 2024 itu 90 persen keuangan inklusi tercapai, capaian Jawa Timur tahun 2022 sudah 92 persen. Sementara target literasi keuangan nasional tahun 2024 adalah 50 persen, sementara capaian Jawa Timur untuk literasi keuangan tahun 2022 mencapai 54 persen," ujarnya.
Meski demikian, Gubernur Khofifah merasa ada ketimpangan antara capaian keuangan inklusi dengan literasi keuangan baik nasional maupun Jatim. Capaian keuangan inklusi di Jatim pada tahun 2022 sudah mencapai 92% sedangkan literasi keuangannya di tahun yang sama berada di angka 54%. Mari bersama kita tingkatkan literasi keuangan di tengah masyarakat khususnya bagi pelaku UMKM.
"Meski capaian kita lebih baik dibanding nasional, tetap saya merasa jomplang antara capaian keuangan inklusi dan literasi keuangan kita. Untuk itu saya ingin mengajak semua pihak, termasuk OJK dan BI serta kekuatan PWI Jatim untuk melakukan literasi keuangan lebih masif lagi," ujarnya.
Gubernur Khofifah menambahkan, saat ini literasi keuangan sama pentingnya dengan literasi digital untuk bisa dipahami oleh para pelaku UMKM. Untuk itu ke depan ia ingin mengajak insan pers Jatim bersama-sama menguatkan literasi keuangan dan keuangan inklusi pada masyarakat.
Menurut Gubernur Khofifah, literasi digital dan literasi keuangan harus berjalan berseiringan. Orang nomor satu di Jatim ini juga meminta agar OJK dan BI diperkuat PWI bisa memberi penguatan kepada rekan-rekan wartawan, khususnya yang fokus dalam jurnalistik ekonomi.
Simak berita selengkapnya ...