Manfaatkan Sosmed dan Fasilitas Hotel, Praktek Prostitusi di Surabaya Semakin Menjamur

Manfaatkan Sosmed dan Fasilitas Hotel, Praktek Prostitusi di Surabaya Semakin Menjamur Cara transaksi dengan wanita portitusi melalui aplikasi Michat.

Bila para pria hidung belang ingin tidur dengannya, wajib menunggu giliran, karena dalam pengakuannya, masih banyak pria yang mengantri.

Ditempat yang sama, wanita lain yang menawarkan diri dengan harga Rp170 ribu dan bisa melakukan hubungan badan. Selama percakapan melalui aplikasi tersebut, Wanita tersebut, hanya bisa berhubungan badan saja, tanpa ada permainan seks lainnya, seperti atau fantasi lain.

Keterlibatan para wanita yang menjual dirinya melalui aplikasi sosial media dan tinggal di Kalibokor tersebut, dibenarkan oleh Iptu Tri Wulandari.

“Memang di hotel situ merupakan tempatnya, setidaknya satu tahun sudah 2 kali kita grebeg dan kita amankan beberapa wanita dan pria hidung belang, serta satu karyawan hotel kita tangkap. Dimana peranya adalah membebaskan satu kamar yang disewa oleh wanita Michat didatangi oleh beberapa laki laki,” ujarnya, Kamis (9/3/2023).

Secara prosedural perhotelan, ia mengatakan, dalam satu kamar hanya bisa ditempati oleh satu pasangan, atau dua orang. Namun prakteknya, para wanita di Michat ini, dapat memasukkan pria hidung belang berganti-ganti dan diperbolehkan oleh karyawan hotel, meskipun mengetahuinya.

Hal ini, diduga adanya kerja sama antara pegawai hotel dengan wanita penghibur tersebut. Sebab, karyawan hotel juga menunjukkan kamar wanita penjual diri tersebut, kepada para pelanggannya.

“Dengan tangkapan yang pernah kami lakukan ternyata sekarang kembali terjadi transaksi prostitusi di hotel tersebut, maka akan kita lakukan penyelidikan bila betul betul terbukti akan kita lakukan tindakan tegas kembali,” tegas Tri Wulandari. (rus/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO