
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Partai Demokrat melakukan manuver politik blunder dan sangat fatal. Gara-gara ngebet ingin ketua umumnya, Agus Harimurti Ydhoyono (AHY), bisa diterima sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Cawapres Anies Baswedan, Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, terkesan merendahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia menganggap bahwa potensi Khofifah jauh di bawah AHY, baik sebagai calon wakil presiden maupun calon presiden (Capres).
“Khofifah juga potensial, tetapi bahwa berdasarkan survei dia jadi tidak potensial. Lihat survei Capwares dan Capres kan sangat jauh di bawah AHY. (Survei) yang berpasangan juga, Anies-AHY dan Anies Khofifah. Lebih besar Anies-AHY, kira-kira itu data kwantitatfnya,” kata Andi Arief kepada wartawan, Kamis (9/3/20223).
BACA JUGA:
- Baznas Award 2023, Khofifah Dinobatkan Sebagai Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat
- Awali Ramadhan 1444 H, Gubernur dan Wagub Jatim Tarawih Perdana di Masjid Raya Islamic Centre
- Gubernur Khofifah Bersyukur, Jawa Timur Jadi Lokasi Pemantauan Hilal Terbanyak di Indonesia
- Launching Festival Ramadhan GenZI, Gubernur Khofifah: Tumbuhkan Kecintaan Milenial pada Masjid
Andi Arief bahkan menganggap telah terjadi kesalahan berpikir dalam ketokohan seorang gubernur dalam konteks pemilu. Menurut dia, pilpres adalah skala nasional, bukan berbasis wilayah dan geografi.
Selain itu, kata Andi Arief, seorang gubernur bukan representasi dukungah wilayahnya. Ia menyebut Ganjar Pranowo yang hanya didukung 20 hingga 30 persen di Jawa Tengah.
Begitu juga Ridwan Kamil yang hanya didukung 10 persen di Jawa Barat.
“Itu kesalahan berpikir yang kedua,” kata Andi Arief. Tapi ia tak menyebut hasil survey berapa persen Khofifah mendapat dukungan di Jawa Timur.
Bukan hanya itu. Andi Arief juga mengatakan bahwa AHY juga Nahdlatul Ulama (NU) jika dibanding dengan Khfofifah. AHY, kata Andi, juga berpeluang besar untuk dipilih kaum perempuan.
“Kalau seorang NU, AHY juga NU. Khofifah juga NU. Pemilih perempuan,AHY juga banyak, Demokrat dan AHY banyak dipilih oleh kaum perempuan,” kata Andi Arief sembari mengingatkan bahwa masih ada jejak SBY di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, bahkan Indonesia Timur dan Sumatra.
Bahkan secara tegas Andi Arief menyatakan bahwa pasangan Anies-AHY lebih menjanjikan ketimbang Anies-Khofifah. Ia menuding kesalahan berpikir bagi orang yang menganggap sebaliknya.
Pernyataan Andi Arief ini menarik . "Tapi sekaligus lucu dan konyol," kata seorang aktivis NU di Jawa Timur yang enggan disebut namanya.
Kenapa? "Kalau AHY lebih berpotensi ketimbang Khofifah, kenapa justru Khofifah yang di-“kejar-kejar” oleh para petinggi tim Anies Baswedan agar Khofifah bersedia mendampingi Anies," katanya.
Ia mengutip pernyataan Jusuf Kalla yang terang-terangan sangat berharap Khfofifah bersedia jadi cawapres mendampingi Anies. Mantan Wapres dua periode itu menyampaikan empat alasan, kenapa ingin Khofifah jadi Cawapres Anies. Antara lain Khofifah punya pengalaman sebagai menteri, anggota DPR RI, dan gubernur, yang jelas-jelas tak dimiliki oleh AHY.
Simak berita selengkapnya ...