Acara dilanjutkan dengan diskusi bersama 3 Narasumber, yaitu dari Kepala Bapeda Jatim, Ir. Mohammad Yasin, M.Si, Kepala BPS Kota Batu, Drs. Parjan, M.Si dan Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc, Staf Khusus Menteri Ekonomi Republik Indonesia, Staf Ahli Pemkot Batu dan Guru Besar FEB UB.
Kepala Bapeda Jatim, Ir. Mohammad Yasin, M.Si, menyampaikan, Perlunya kajian komprehensif untuk perolehan PAD Kota Batu. Selain itu, beliau berpendapat bahwa jika PAD meningkat maka Ekonomi meningkat dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Batu akan menurun.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Batu, Drs. Parjan, M.Si menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Batu, OPD terkait harus memperhatikan keselarasan Data dengan BPS. Dengan begitu, pengambilan keputusan dan pengukuran perekonomian kedepan bisa dilaksanakan dengan optimal.
Sedangkan Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE.,MSc, menyoroti tentang PAD Kota Batu, pengurangan resiko bencana, serta pentingnya pembangunan Infrastruktur bagi anak sekolah. Beliau juga menjabarkan bahwa permasalahan utama Kota Batu adalah Kemacetan (infrastruktur transportasi), Kemiskinan dan pengangguran (ekonomi tumbuh) serta Degradasi lingkungan dan struktur.
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa tema dari Musrenbang Kota Batu 2023 sudah selaras dan mendukung pembangunan untuk target wilayah jawa bali. Selaras dengan 7 prioritas pembangunan Jatim dan pembangunan Nasional.
“Kami mohon ada sinergi yang terus berlangsung, mulai dari wakil rakyat, dprd, dengan seluruh elemen Pemerintah Kota Batu dalam meningkatkan PAD agar PAD bisa kembali ke masyarakat untuk pelayanan masyarakat yang lebih baik.” pungkas Aries. (asa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News