Manfaatkan Limbah Serutan Kayu, Pria Ini Sukses dengan Bisnis Jamur Tiram

Manfaatkan Limbah Serutan Kayu, Pria Ini Sukses dengan Bisnis Jamur Tiram PROSPEK. Joko Pitono (27) saat menunjukan usahanya budidaya jamur tiram. Prospek bisnis itu menjajikan, omset pertahun mencapai 100 juta. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

Dengan dibantu beberapa karyawan, dalam sehari Joko mampu memproduksi 800 media siap jual. Per media bisa dipanen hingga empat kali. Untuk menghabiskan media hingga tidak bisa panen lagi biasanya butuh waktu tiga bulan. "Sehingga, bisa dipastikan per bulannya ada panen," ujarnya.

Joko mengaku, per media ia jual seharga Rp2.200. Menurutnya, harga tersebut cukup menarik minat petani jamur. Tak hanya petani lokal, petani luar daerah seperti Tuban, Lamongan, dan Gresik diakuinya sering mengambil bibit darinya.

"Selain dijual dalam bentuk barang jadi berupa kripik jamur, jamur crispy, bakso jamur bahkan es degan jamur, ada juga yang dibudidayakan dan dijual dalam bentuk jamur konsumsi untuk kebutuhan masakan," ungkapnya.

Hingga hari ini prospek penjualannya sangat bagus. Dari hasil kerja kerasnya itu, kini ia memiliki sekitar 80 petani jamur yang tersebar di berbagai daerah maupun luar Kota Bojonegoro. Per hari mampu memproduksi 800 media siap tanam. Dalam setahun, omzetnya mencapai 100 juta

“Alhamdulillah, sekarang berkat usaha jamur tiram ini saya bisa mandiri dan membuka peluang kerja,” pungkasnya. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO