
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri Forum Silaturahmi Komunitas Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Probolinggo, Senin (30/1/23), yang berlangsung di Alun-Alun Kota Probolinggo.
Gubernur Jatim pun mengaku optimistis usaha ini akan terus memajukan sektor UMKM naik kelas dan mampu menembus pasar ekspor. Karenanya, ia mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo tersebut.
BACA JUGA:
- Baznas, Gubernur Jatim, dan Bupati Lindra Berikan Santunan ke 2.000 Anak Yatim di Tuban
- Pengunjung Pujasera di Alun-Alun Kota Probolinggo Dilarikan ke Rumah Sakit
- Tak Ada Polusi, Warga Sekitar PT BJB Probolinggo Merasa Nyaman
- 2.002 Peserta akan Ikuti Seleksi PPPK Jatim, Gubernur Khofifah Himbau Perhatikan Aturan
Bukan tanpa sebab, sektor UMKM dan Koperasi sebanyak 9,78 juta di Jatim telah menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Pada 2021 lalu saja, UMKM dan koperasi mampu memberikan kontribusi sebesar 57,81% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Kontribusi itu meningkat 0,56% jika dibandingkan 2020.
"Hari ini 57,81 % kontribusi UMKM Jawa Timur terhadap PDRB, tinggi sekali. Hari demi hari, jaringan sertifikasi halal, merk dagang, dan akses ekspor UMKM kita semakin berkembang," tutur Khofifah.
Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah kembali mengajak semua pelaku UMKM, utamanya di Kota Probolinggo, agar terus bersemangat dalam menjalankan dan memajukan usahanya. Khofifah menekankan kepada pengelola UMKM untuk bersiap diri dalam menyambut persaingan global yang sudah ada di depan mata.
Lebih lanjut Khofifah menuturkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) tengah fokus pada Program Communal Branding atau merk dagang bersama untuk kemudian bisa menembus pasar yang besar dan lebih luas. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rumah-rumah kurasi yang mempunyai tujuan menjadi tempat mengkurasi produk supaya terstandarisasi untuk mengakses pasar ekspor.
"Rumah kurasi ini tujuannya adalah menaikkan kelas UMKM dan memberikan mind set baru bagi pelaku UMKM bahwa ekspor itu mudah," ujar orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur menambahkan, bahwa rencananya pada 3 Februari mendatang, akan ada peluncuran Toko Strain Mall yang berada di Damansara, Malaysia. Dari total luas 5.000 m2, 10% nya adalah untuk produk UMKM yang berasal Jawa Timur. "Nanti mereka juga akan melakukan business trip ke wilayah Jawa Timur. Produk-produk yang berasal dari Kota Probolinggo yang siap didatangi oleh pelaku bisnis dari Malaysia monggo disiapkan," ujar Khofifah.
Sejalan dengan upaya peningkatan level UMKM, menurut Khofifah, peningkatan angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) menjadi bagian yang penting. Hal ini karena daya saing yang dibutuhkan sudah bukan lagi antar kota/kab maupun provinsi tapi sudah antar negara.
Simak berita selengkapnya ...