Pemilu 2024, PDIP Targetkan 17 Kursi di DPRD Kabupaten Kediri

Pemilu 2024, PDIP Targetkan 17 Kursi di DPRD Kabupaten Kediri Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, saat memotong tumpeng yang selanjutnya diberikan kepada kader senior. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - DPC Kabupaten i menargetkan 17 kursi legislatif pada . Hal tersebut dianggap realistis lantaran saat ini partai berlambang banteng dengan moncong putih itu telah memiliki 15 kursi di i.

Ketua DPC Kabupaten i, Murdi Hantoro, mengungkapkannya usai syukuran HUT ke-50 partai, Selasa (17/1/2023). Ia menceritakan, pemerintah pada 1973 ingin merampingkan partai hanya menjadi 2 dan 1 golongan saja, sehingga partai-partai yang senafas harus berfusi menjadi satu.

"Partai-partai seperti partai Murba, PNI IPKI, Parkindo, dan Partai Katolik lalu berfusi menjadi PDI (Partai Demokrasi Indonesia) dan itu terjadi pada tanggal 10 Januari 1973," ujarnya.

Saat itu, kata Murdi, PDI menjadi partai yang terbelenggu karena sangat dibatasi pergerakannya termasuk dalam hal ini PPP. Konflik dengan pemerintah dimulai pada 1993 usai digelar Kongres Medan dan Suryadi terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. 

Karena kepengurusan DPP PDI hasil Kongres Medan tidak diakui pemerintah, maka digelarlah, KLB di Surabaya dan terpilih Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum. Terpilihnya Megawati justru semakin menambah konflik dengan pemerintah. 

Meski terpilih dalam KLB di Surabaya, tapi Megawati tidak diakui oleh pemerintah. Pada tahun 1995 pemerintah mulai menggoyang PDI kepemimpinan Megawati.

"Karena tidak berhasil, maka Suryadi dipanggil pemerintah untuk mengadakan Kongres pada tahun 1996. Suryadi akhirnya terpilih lagi dan diakui oleh pemerintah dan Ibu Mega akhirnya tidak bisa mengikuti Pemilu tahun 1997," kata Murdi.

"Singkat cerita, pada tanggal 10 Januari 1999, Ibu Megawati lalu mendirikan PDI Perjuangan dan bisa ikut Pemilu berikutnya. Dan, Alhamdulillah sampai detik ini, PDI Perjuangan semakin matang dan berhasil memenangkan Pemilu dua kali berturut-turut dan Insyaallah di , kita akan menang lagi," imbuhnya.

Ia menjelaskan, yang harus diketahui oleh semua kader partai adalah bahwa itu punya benang merah dengan PNI (Partai Nasional Indonesia) yang didirikan oleh Bung Karno pada tahun 1927.

Pada saat Bung Karno mendirikan PNI, Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Tuntutan Bung Karno saat itu adalah Indonesia Merdeka. Saat Pemilu digelar pertama kalinya di tahun 1955, PNI menjadi pemenang Pemilu.

Dalam kesempatan itu, Murdi juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bahwa kader partai tidak perlu ikut berdebat soal capres yang akan datang, karena soal itu sudah menjadi hak prerogatif Ketua Umum DPP PDI Perjuangan untuk menentukan yang terbaik.

Soal Isu yang berkembang terkait sistem Pemilu Proposional Terbuka dan Tertutup, Murdi meminta para kader tidak mempersoalkan karena, PDI-Perjuangan siap melaksanakan sistem apapun yang akan digunakan.

"Karena pengkaderan di PDI-Perjuangan sudah bagus, maka sistem apapun yang digunakan PDI Perjuangan siap melaksanakan,"terang Murdi.

Di Kabupaten i, lanjutnya, pengkaderan juga sudah jalan. Murdi juga mengintruksikan semua kader harus turun kebawah. Segera mengadakan konsolidasi dan menyapa masyarakat agar mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

"Kita harus memenangkan ,"pungkas Murdi.

Dalam acara syukuran itu, Murdi Hantoro, juga memotong tumpeng dan memberikan potongan tumpeng tersebut kepada kader senior partai yaitu Slamet, Muyat dan Kariono.

Sedangkan Suyono Harjo tidak bisa hadir, karena sedang di luar kota. Pengurus juga memberi kenang-kenangan berupa jaket berlogo PDI-Perjuangan kepada kader senior tersebut. (uji/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO