
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) digelar di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, mulai kemarin hingga hari ini, Selasa (10/1/2023). Kegiatan itu merupakan rangkaian dari Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir dalam agenda tersebut mengajak seluruh umat Islam, khususnya Nahdliyin untuk menggunakan seni dan budaya sebagai bagian dari dakwah serta ssyiar untuk membangun peradaban, membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan.
BACA JUGA:
- Sampaikan LKPJ TA 2022, Gubernur Khofifah: Capaian Kinerja Pemprov Jatim Meningkat 1,29 Persen
- Baznas, Gubernur Jatim, dan Bupati Lindra Berikan Santunan ke 2.000 Anak Yatim di Tuban
- Harlah ke-77, Khofifah Tegaskan Penguatan Peran Muslimat Membangun Peradaban Dunia
- Safari Ramadhan 2023: Jelajah Sejarah Gubernur Khofifah ke Masjid-Masjid Legendaris di Jawa Timur
“Saya ingin mengajak umat Islam di seluruh penjuru tanah air, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk ikut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya nusantara,” kata Jokowi
Sementara itu, Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang berkenan hadir dan menyaksikan secara langsung gelaran puncak FTIN di Banyuwangi.
Secara khusus, ia mengatakan bahwa FTIN merupakan bentuk perpaduan nilai sejarah dan budaya yang dikemas secara menarik guna mengingat kembali peran alim ulama di dalam menyampaikan syiar Islam di Nusantara. Dasarnya adalah Al Quran, As Sunnah, Ijma' dan Qiyas, melalui jalan dakwahnya yang berseiring dengan budaya dan tradisi setempat.
"Apa yang disajikan dalam FTIN menyambut satu abad NU ini adalah festival untuk melihat kembali bagaimana cara syiar Islam, cara berdakwah yang ditunjukkan oleh para alim ulama NU. Ini menjadi penegas bahwa NU konsisten menjalankan dakwah dengan jalur budaya, sebagaimana dilakukan para Wali Songo," urai Khofifah.
Ia menilai, kegiatan FTIN merupakan bentuk harmoninasi dan kolaborasi atas keberadaan Islam Nusantara. Apalagi, Islam Nusantara di Indonesia adalah Islam _Rahamatan lil alamin_ sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Kegiatan FTIN sebagai salah satu kegiatan rangkaian satu abad NU ini merupakan wujud bahwa NU hadir dengan penuh damai. NU hadir untuk semua tidak hanya untuk warga NU saja, tapi juga seluruh kalangan. Bagaimana NU ada untuk membangun peradaban dan perdamaian dunia. Terlebih, Islam Nusantara mengajarkan islam yang mengajak tidak mengejek. Islam yang membina tidak menghina. Islam yang selalu memberikan jalan keluar," tuturnya.
Di tempat yang sama, Rais 'Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar mengatakan, momentum 1 abad bukanlah hal yang mudah dicapai dalam 100 tahun. Butuh 100 tahun mendatang agar bisa mencapainya. Islam Nusantara ini menjadi amanat besar untuk menjelaskan kepada ummat yang setiap langkahnya dimulai dari Nusantara Indonesia ini yang selanjutnya diharapkan banyak lahir Islam nusantara di penjuru dunia.
Simak berita selengkapnya ...