MADINAH, BANGSAONLINE.com - Saya sudah dua kali ikut umroh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Lewat travel atau KBIH Amanatul Ummah.
Dulu saya ikut umroh Kiai Asep saat Ramadan. Pada 2018. Kini saya kembali ikut umroh Kiai Asep. Namun sebelum melaporkan perjalanan spiritual umroh, saya tulis dulu tentang perubahan mendasar petugas bandara Madinah yang kini didominasi perempuan muda yang tentu saja cantik-cantik.
BACA JUGA:
- Kiai Asep Bertemu Demokrat dan Golkar Lagi, Emil Dardak: Jangan Ada Sedikit pun Keraguan
- Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
- Positif Usung Gus Barra, 5 Parpol Tak Buka Penjaringan Cabup Mojokerto
- Dibantu Gus Barra, Ibu Lahirkan Bayi Kembar, Dua Anaknya Dinamakan Barra
Cuaca dingin menyergap rombongan jamaah umroh Amanatul Ummah yang dipimpin Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Kiai Asep dan jamaah umroh turun dari tangga pesawat di Bandar Udara Internasional Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah, Senin (3/1/2023) malam. Mereka tiba di bandara sekitar pukul 21.00 dan disambut hujan rintik-rintik.
Suasana Bandara King Mohammad Bin Abdul Aziz. Foto: BANGSAONLINE
Saya sangat terkesan ketika tiba di bandara ini. Saya melihat banyak perubahan. Bahkan terkesan drastis dan revolusioner. Betapa tidak. Dulu petugas imigrasi di bandara ini semua laki-laki. Bahkan terkesan angker.
Kini justru didominasi perempuan semua. Hanya petugas keamanan yang laki-laki.
Ini tentu tak lepas dari kebijakan Muhammad Bin Salman (MBS), Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Saudi Arabia yang berpandangan progresif. Namun oleh sebagian kalangan ia justru dianggap liberal.
Salah satu kebijakan penting MBS adalah memberi kebebasan perempuan Saudi Arabia bekerja di sektor publik. Padahal sebelumnya belajar menyetir mobil saja perempuan dilarang.