“Berdasarkan data yang kita peroleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik, di Kota Kediri beberapa komoditas akan menjadi penyumbang inflasi di akhir tahun, seperti beras, minyak goreng, telur , daging ayam, tomat, tahu dan cabai,”jelasnya.
Guna menekan kenaikan inflasi di akhir tahun ini, Chevy mengungkapkan bahwa Pemkot Kediri akan mengintervensi dengan menggelar Operasi pasar murni (OPM) komoditas beras dan telur serta memastikan stok pangan dan kebutuhan pokok tetap tersedia, seperti beras dari Bulog dan LPG serta BBM di Kota Kediri.
“Yang penting stok terjamin, agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok dan kita sudah pastikan jumlahnya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Kediri hingga 2 sampai 3 bulan kedepan,”ujarnya.
Lebih lanjut Chevy menuturkan bahwa capaian inflasi Kota Kediri bukanlah sekedar angka, tapi memastikan semua kebutuhan masyarat terpenuhi dengan baik.
”Memang di tahun-tahun sebelumnya di bulan Desember angka inflasi cenderung mengalami kenaikan karena banyaknya permintaan, kita tetap harus waspada menghadapi kenaikan yang akan terjadi. Harapan kita naiknya tidak terlalu signifikan seperti tahun lalu,”ungkapnya.
Terakhir Chevy mengungkapkan bahwa di tahun 2023 mendatang penanganan inflasi akan jauh lebih sistematis, karena nantinya dalam penanganan inflasi akan melibatkan lebih banyak lagi perusahaan di Kota Kediri.
”Dari masukkan di forum TPID ini, tahun depan kita akan melibatkan lebih banyak perusahaan melalui dana CSR. Kita juga akan melibatkan lembaga amil zakat atau donasi yang ada di Kota Kediri,”ujarnya.
“Semakin banyak yang terlibat dalam pengendalian angka inflasi di Kota Kediri, kami berharap kedepannya inflasi di Kota Kediri bisa semakin stabil dan terkendali,”ujarnya lagi. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News