Jatim Raih IGA Award Kemendagri Sebagai Provinsi Terinovatif, Berkat Inovasi Samsat 4.0 dan Eko-Tren

Jatim Raih IGA Award Kemendagri Sebagai Provinsi Terinovatif, Berkat Inovasi Samsat 4.0 dan Eko-Tren Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima piagam IGA Award dari Mendagri Muhammad Tito Karnavian di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Jumat (23/12).

Sementara melalui inovasi non digital , Pemprov berupaya mendorong perekonomian inklusif dengan pendekatan pemberdayaan santri, alumni, dan masyarakat di lingkungan Pesantren.

"Alhamdulillah, ini gudangnya pesantren. Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama, namun juga penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat," tegasnya.

Sejak dikembangkan, berhasil mendongkrak omzet usaha pesantren dari Rp1,056 triliun menjadi Rp4,798 triliun, serta peningkatan aset yang semula Rp796 miliar menjadi Rp3,92 triliun. Tak hanya itu, kontribusi kepada pesantren juga meningkat 30-75% dari kebutuhan operasional pondok pesantren.

"Hal ini semakin menegaskan bahwa pesantren berdaya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah," tegasnya.

Menurutnya, keberhasilan tak lepas dari 3 pilar. Pertama, pesantrenpreneur atau pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koperasi pondok pesantren dan badan usaha lainnya sebanyak 550 pondok pesantren.

Kedua, santripreneur atau pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill sebanyak 112.116 santri. Dan yang terakhir, adalah sosiopreneur atau pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat sebanyak 604 alumni pesantren.

"Inovasi dalam hal layanan adalah kewajiban, update teknologi adalah keharusan sehingga inovasi ini yang mampu mengisi ruh percepatan layanan birokrasi. Maka saya berpesan untuk para ASN agar terus berinovasi memperbaiki layanan dan program untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat ," pungkasnya.

Adapun keberhasilan bahkan telah direplikasi oleh 8 kabupaten/kota di . Antara lain Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar. Selain itu, juga telah dikembangkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengatakan IGA award tahun 2022 merupakan inovasi di bidang pemerintahan yang diberikan kepada seluruh pemerintah daerah dengan melibatkan tim seleksi dari Bappenas, Kemenpan RB, Kemenkopolhukam, akademisi dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia (UI), serta media sehingga hasilnya objektif, adil, dan jujur.

"Jadi acara ini tidak sekadar ritual tahunan, tetapi mendorong daerah-daerah untuk membuat inovasi atau terobosan kreativitas di era otonomi daerah karena ruang kreasi lebih besar," ujarnya.

Dengan membuat inovasi kreatif sesuai aturan hukum yang berlaku, Tito optimis setiap daerah dapat melahirkan berinovasi sehingga terjadi iklim kompetitif antar kepala daerah untuk memajukan daerahnya masing-masing.

"Ketika ada inovasi, maka tumbuh iklim yang kompetitif antar kepala daerah, utamanya kepala daerah di daerah-daerah," ungkapnya.

Menurut Tito, setiap tahun partisipasi indeks inovasi meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, Tito mengusulkan kepada Kementerian Keuangan bagi daerah yang mendapat penghargaan mendapatkan dana insentif daerah (DID) supaya motivasi nya lebih tinggi lagi. Sedangkan daerah yang belum mendapatkan penghargaan ini, mereka terpacu untuk berinovasi. "Inovasi jantungnya kemajuan dan untuk pemerintah jantungnya birokrasi," tuturnya. (dev/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO