Kawasan Kumuh Kota Kediri Tinggal 223 Hektare, dari Sebelumnya 535 Hektare

Kawasan Kumuh Kota Kediri Tinggal 223 Hektare, dari Sebelumnya 535 Hektare Sosialisasi dan Pengarahan Pelaksanaan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kawasan kumuh di berkurang dari sebelumnya 535 hektare, kini tinggal 223 hektare. Data tersebut disampaikan oleh Hadi Wahjono, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman , saat sosialisasi dan pengarahan pelaksanaan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh () di salah satu hotel, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, angka itu didapat dari hasil verifikasi tahun 2022. Bahwa, pengurangan kawasan kumuh itu berkat kerja sama semua pihak, khususnya kelurahan-kelurahan selaku garda terdepan.

"Lokasi kumuh yang sebelumnya 257 RT, kini menjadi 105 RT. Hal ini dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur baik melalui Prodamas tahun 2021-2022, analisa kebencanaan dari BPBD , maupun data persampahan dari DLHKP," ungkap Hadi.

Ia menyampaikan, ini digelar dalam rangka menyusun dokumen perencanaan yang komprehensif sebagai acuan dalam pencapaian permukiman yang bebas kumuh.

Dalam tahapannya, harus melalui verifikasi lokasi serta perumusan konsep dan strategi. Dari tahap verifikasi, hasilnya ada 3 kawasan yang akan jadi prioritas pengentasan kawasan kumuh. Yaitu Kawasan Balowerti-Semampir, Ketami, dan Blabak.

Menurutnya, penentuan prioritas kawasan yang akan ditangani mengacu pada skor kekumuhan. Ada tujuh aspek yang dinilai, meliputi air minum, limbah, drainase, persampahan, bangunan, jalan lingkungan, dan proteksi kebakaran.

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO