SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Bawaslu Sampang kedatangan salah satu peserta panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang gugur di babak 10 besar. Dia adalah Muhammad Zeini dari Desa Jelgung, Kecamatan Robatal.
Ia mengungkapkan, KPU Sampang terindikasi meloloskan calon PPK yang merupakan titipan orang berpengaruh. Sebab, Zeini merasa dirugikan setelah mengetahui posisinya tergeser dan diganti oleh salah satu peserta yang mendapatkan nilai di bawahnya.
BACA JUGA:
- Bawaslu Kota Batu Beberkan Langkah Tangani Politik Uang di Pemilu 2024
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
"Saya melapor pada Bawaslu Sampang karena dirugikan oleh peserta lain yang nilainya lebih rendah. Saya ingin kasus ini diusut tuntas," ucapnya, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/12/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Zeini memperoleh nilai 91 dan menduduki peringkat ke-5 ketika mengikuti Computer Assisted Test (CAT) yang digelar KPU Sampang. Sedangkan peserta yang menggantikannya hanya mendapatkan nilai 70, dan berada di posisi ke-14.
"Saya hampir menjawab semua pertanyaan dari komisioner KPU, Bagaimana peringkat jauh di bawah saya bisa merangsek ke peringkat 5? Saya bisa membuktikan semua itu, apalagi tes wawancara direkam KPU. Adapun peringkat 14 itu banyak pertanyaan yang tidak terjawab," urai Zeini.
Oleh karena itu, ia meminta semua nilai dibuka secara transparan agar pesta demokrasi yang berintegritas terwujud. Zeini pun mempertanyakan jika penyelenggara pemilu tetap melanjutkan mekanisme dengan model sedemikian rupa.