Ini Cara Kiai Asep-Nyai Fadhilah Ambil Menantu, Bukan Berdasar Kekayaan, Keturunan, Status Sosial

Ini Cara Kiai Asep-Nyai Fadhilah Ambil Menantu, Bukan Berdasar Kekayaan, Keturunan,  Status Sosial Pengantin baru Dzul Azmi Al-Mutawakkil Alallah (Gus Azmi) dan Siti Hanriyanti (Ning Riri) saat walimah pernikahannya di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022). Foto: MMA/BANGSAONLINE.com

“Kisah pernikahan Azmi, anak saya ini , ama dengan saya,” tutur Kiai Asep. 

Apa kesamaannya?

“Saya dulu bertemu Bu Nyai itu jam 2 siang, kemudian pukul 4 sore dilamar, pukul 8 malam nikah. Saat itu Bu Nyai masih kelas 3 SMP, ” tutur Kiai Asep yang disambut tawa hadirin.

Usai akad nikah, Kiai Asep pulang ke Surabaya. Bu Nyai Fadhilah - yang saat itu masih kecil - mengantar Kiai Asep ke stasiun kereta api. “Bu Nyai naik ke atas kereta. Kemudian keretanya berjalan. Bu Nyai katut kereta api sampai ke Brebes,” kata Kiai Asep yang lagi disambut tawa hadirin.

Akhirnya, Kiai Asep balik mengantar Bu Nyai ke Indramayu lagi. Karena saat itu juga masih mau ujian SMP.

Begitu tamat SMP, Kiai Asep lalu memondokkan di Sidoarjo Jawa Timur. masuk Madrasah Aliyah. “Selama tiga tahun saya kunjungi tiap minggu. Sekolah dan pondok tidak tahu kalau itu istri saya,” kata Kiai Asep sambil tertawa.

Tamat Aliyah Nyai Fadhilah kuliah di IAIN Sunan Ampel. Tapi tak tamat. “Karena semester I hamil,” tutur Kiai Asep.

Dalam acara resepsi pernikahan itu Dr KH Mujib Qolyubi diminta memberikan tashiyah. Mantan Wakil Katib Syuriah PBNU itu berharap kedua mempelai meneladani kisah rumah tangga Kiai Asep, ayahandanya.

“Indah, romantis, yang perlu ditiru,” kata Kiai Mujib Qolyubi.

(Dr KH Mujib Qolyubi saat memberikan taushiyah. Foto: MMA/bangsaonline.com)

Menurut dia, pernikahan adalah syariat paling tua. Yaitu sejak zaman Nabi Adam. Ketika Allah menciptakan Siti Hawa, tiba-tiba Nabi Adam mendekat. Mau memegang. Tapi Malaikat Jibril melarang sebelum Nabi Adam memberikan mahar. 

"Nabi Adam tak tahu apa itu mahar. Saat itu belum ada fiqih munakahat," kata Kiai Mujib.

Malaikat Jibril kemudian memberi tahu Nabi Adam. "Saat itu maharnya membaca salawat 20 kali. Padahal secara fisik Nabi Muhammad belum ada. Tapi Nur Muhammad sudah ada," katanya.

Kiai Mujib Qolyubi  juga menegaskan bahwa pernikahan merupakan mitsaqan ghalidza. Yaitu perjanjian agung dan sangat kuat.

Bahkan, tegas Kiai Mujib, ada tiga mitsaqan ghalidza yang disebut dalam Al Quran. Selain pernikahan adalah peristiwa tobatnya Bani Israel dan Surat Keputusan pengangkatan para Nabi. Jadi pernikahan itu merupakan peristiwa sangat penting dalam kehidupan manusia.

Karena itu pernikahan harus dirawat. Selain saling mencintai dan menghargai juga saling mengalah. Seorang suami juga harus menghargai istrinya.

Kiai Mujib Qolyubi bercerita tentang rumah tangga Sayyidina Umar Bin Khattab. Menurut dia, meski Umar dikenal sebagai tokoh sangat galak dan pemberani tapi di hadapan istrinya tak berkutik.

“Kalau istrinya marah, Umar diam saja,” kata Kiai Mujib Qolyubi yang disambut tawa hadirin. Bahkan, tutur Kiai Mujib, ada seorang suami yang mau mengadukan istrinya karena selalu ngomel dan marah-marah,  tapi ia batalkan setelah mendengar Umar sedang dimarahi isterinya. 

Besoknya, seorang suami ini datang ke Umar tanya kenapa diam saja ketika dimarahi isterinya, padahal Umar seorang Amirul Mukminin atau presiden. 

Umar menjawab bahwa isterinya banyak berjasa. Menurut Umar, Istri adalah sumber kebahagiaan yang diberikan Allah. Dari istri, ia mendapat keturunan. Juga istri yang menyusui anak-anaknya. Bahkan istri juga memenuhisegala kebutuhan. Karena itu Umar tak mau berdebat dengan istrinya.

Mengomentari cara Kiai Asep mengambil menantu, Kiai Mujib Qolyubi kepada BANGSAONLINE.com mengatakan bahwa ada ciri-ciri wali pada Kiai Asep. "Saya tak mengatakan beliau wali karena laa' ya'riful wali illal wali (tak ada yang tahu wali kecuali sesama walinya). Tapi ada ciri wali pada Kiai Asep," katanya.

Contohnya apa? "Beliau dalam mengambil menantu hanya berdasarkan kepasrahan kepada Allah. Tak takut apapun (status sosial, masa depan), kecuali kepada Allah," katanya. Padahal, kata dia, orang lain selalu punya syarat tertentu untuk ambil menantu. Terutama tentang status sosial dan masa depan ekonominya. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO