Rumah Ketua KSPI di Sidoarjo Dibom, Diduga Karena Gerakkan Massa untuk Demo

Rumah Ketua KSPI di Sidoarjo Dibom, Diduga Karena Gerakkan Massa untuk Demo Kondisi rumah, dan mobil korban. Sedangkan petugas Polsek Prambon sedang melakukan penyelidikan. Foto : Agus HP/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rumah Ketua KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Jawa Timur wilayah Gresik, Sunandar yang berada di Dusun Pejantren RT04 RW04 Desa Wonoplinthan Kecamatan Prambon, dilempar bom bondet oleh orang tidak dikenal, Selasa (12/05) dinihari. Akibatnya, kaca depan mobil Kijang LGX Nopol L-1061- FZ miliknya pecah. Selain itu, kaca jendela rumah beserta atap asbes hancur berkeping-keping di lantai.

Menurut kesaksian Gimun (52) warga setempat pada BANGSAONLINE.com mengatakan, sebelum terjadi ledakan di rumah Sunandar, ia melihat ada 2 orang berboncengan mengendarai motor Honda GL yang tidak diketahui nomor polisinya.

“Mereka mondar-mandir di depan rumah Sunandar. Setelah itu, sepeda motor berhenti tepat di depan pintu pagar,” ujarnya.

Saksi lainnya Sugeng (41), juga warga setempat menambahkan, bahwa, salah satu orang yang duduk di jok belakang motor langsung turun dan berjalan kaki memasuki halaman garasi.

“Beberapa menit kemudian, terdengar ledakan dan pengedara motor Honda GL kabur kearah utara dengan kecepatan tinggi menuju jalan raya,” imbuhnya.

Sementara itu, Bendahara KSPI Jawa Timur wilayah Gresik, Teguh menuturkan bahwa teror yang ditujukan pada Sunandar diduga ada kaitannya dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh yang tergabung dalam KSPI selama satu bulan terakhir di perusahaan PT Rama yang berlokasi di Desa Cangkir Kecamatan Driyorejo, Gresik.

"Selama ini, kami melakukan aksi di PT Rama dan mendapat perlawanan dari pihak pabrik,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolsek Prambon, AKP Nadzir Syah Basri mengaku langsung datang ke TKP dan memasang police line setelah mendapatkan laporan. Selain itu, ia juga melakukan identifikasi dan olah TKP. Namun, pihaknya belum bisa memastikan bahan peledak yang digunakan untuk bom tersebut. Serpihan yang ada akan dijadikan barang bukti (BB) mulai pecahan bambu, kertas, pecahan kaca serta wipper mobil.

"Saat ini, kami masih menyelidiki dan mencari keterangan para saksi untuk langkah pengungkapan," tegasnya. (gus/sho)