FGD Bappeda Gresik dan DPRD: Penanganan Kali Lamong Harus Tuntas

FGD Bappeda Gresik dan DPRD: Penanganan Kali Lamong Harus Tuntas Suasana FGD tentang isu strategis penanggulangan banjir kali lamong yang digelar Bappeda Gresik. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bappeda (badan perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan daerah) bersama dewan menggelar focus group discussion (FGD), Kamis (10/11/2022).

Agenda bertajuk 'Isu Strategis Penanggulangan Bencana Banjir ' itu menghadirkan narasumber dari Komisi III DPRD , Mustajab dan Lutfi Dhawam, dengan moderator Ketua Komunitas Wartawan (KWG), M. Syuhud Almanfaluty.

Peserta kegiatan ini berasal dari organiasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab , seperti DPUTR, DCKPKP, BPBD, Dinsos, Damkar, Dispol PP, DPMD, dan sejumlah OPD lain.

FGD juga sebagai ajang urun rembuk untuk meminta saran dan masukan dalam penanganan agar menuju zero banjir di era Pemerintahan Baru di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah.

Lutfi Dhawam menyatakan bahwa, penanganan banjir merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Baru. Untuk itu, kata ia, penanganan banjir harus terprogram dan terprogres dengan baik. Termasuk, ketersediaan anggaran.

"Penanganan banjir Kali Laamong harus tuntas. Makanya, pemerintah dalam penangan program ini harus terukur dan terarah progres dan capaiannya. Juga soal anggarannya," ucap Ketua Fraksi Gerindra DPRD ini.

Ia meminta dalam penanganan harus terbangun koordinasi antara OPD satu dan OPD lain yang terkait. "Harus ada koordinasi. Jangan jalan sendiri-sendiri," pintanya.

Ia juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) agar dalam penanganan kalau dengan cara pembuatan tanggul parapet (cor) terkendala anggaran.

Maka, sementara waktu harus menggencarkan pengerukan untuk mengambil sedimentasi untuk mengurangi pendangkalan. Sehingga, air bisa terbuang dengan cepat ke laut.

"Pengerukan harus terus dilakukan, baik di , maupun anak ," pintanya.

Dhawam menambahkan, DPRD sangat mendukung program pemerintah. Jika saat ini ada 3 prioritas, yakni penanganan banjir , penanganan infrastruktur jalan, dan penurunan angka kemiskinan, maka program urgent itu harus didukung oleh semua OPD.

"Kalau memang tiga itu yang harus dituntaskan, maka OPD lain yang tak menangani program itu, harus rela APBDnya difokuskan untuk tuntaskan tiga program tersebut," tuturnya.

Ia lantas mencontohkan sejumlah daerah yang telah menjalankan pola penangan program model itu. Antara lain, Kabupaten Banyuwangi.

"Di Banyuwangi sudah melakukan model seperti itu. Jika ada program A yang harus dituntaskan, maka anggaran terfokus ke program itu. Makanya, OPD lain juga harus legowo dan mendukung," ungkapnya.

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO