Gelar Misi Dagang di Kalbar, Gubernur Khofifah: Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi

Gelar Misi Dagang di Kalbar, Gubernur Khofifah: Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi

Menurutnya, Kegiatan Misi Dagang Provinsi Jatim ini merupakan upaya fasilitasi Pemprov Jatim untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jatim dan Provinsi Mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.

“Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri,” katanya.

Untuk diketahui, dan investasi ini diikuti 149 Pelaku usaha dari kedua provinsi, yang terdiri dari 49 Pelaku Usaha dari Provinsi Jawa Timur, dan 100 pelakup usaha dari Provinsi Kalimantan Barat.

Adapun potensi komoditi dari Jatim yang akan ditransaksikan dalam dan investasi ini antara lain Produk hasil pertanian (beras, jagung, bawang merah, bawang putih), Produk hasil perkebunan (pala, rempah-rempah, coklat), Jasa (ekspedisi/logistik, jasa transportasi laut/kepelabuhan, pemakaian gudang dan kebutuhan pameran, perhotelan dan properti), serta produk lain seperti pupuk dolomit, keramik dan granit tile, dan alat kesehatan.

Sementara itu, mengatakan bahwa bahwa dalam rangka optimalisasi muatan berangkat dan muatan balik untuk memperlancar distribusi barang kebutuhan pokok, barang penting dan barang lainnya, diperlukan suatu upaya yaitu kegiatan kerja sama guna mewujudkan integrasi pasar dalam negeri masuk peningkatan perdagangan antar pulau.

Salah satu upaya Pemprov Jatim dalam rangka penguatan Perdagangan Antar Pulau Antar Provinsi, adalah dengan membangun konektivitas antar provinsi. Dimana sejak tahun 2010 Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menjalin kerjasama ekonomi antar Provinsi dengan membentuk Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di sejumlah provinsi mitra dagang.

“Kantor Perwakilan Dagang (KPD) merupakan infrastruktur promosi produk unggulan dari Provinsi Jawa Timur dan sampai saat ini Provinsi Jawa Timur sudah memiliki 26 Kantor Perwakilan Dagang offline dan online di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua,” katanya.

Kantor Perwakilan Dagang offline ada di 20 Ppovinsi, antara lain Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Jambi, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Sebelumnya, Sekdaprov Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes mengatakan bahwa Pemprov Kalbar menyambut baik ini dan siap melakukan kerjasama antar kedua daerah. Menurutnya, sektor yang memiliki kontribusi cukup tinggi pada PDRB Kalbar yakni pertanian, industri, konstruksi, pengolahan dan pertambangan.

Sedangkan berdasarkan data perdagangan antar pulau yang tercatat di kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan Pontianak, data bongkar muat barang dari dan ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dari periode 2021 sampai dengan periode Agustus 2022, komoditas yang berasal dari Jatim diantaranya beras, tepung, garam, oli, Gula, kacang, kacang kedelai, jagung, minyak goreng, pupuk, pakan ternak dan hewan ternak.

“Kerjasama antara Jatim dan Kalbar ini sebenarnya sudah terjalin lama antara kedua daerah. Semoga adanya ini mampu memberikan dampak positif pada perdagngan kedua wilayah,” katanya. (dev/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kelebihan Muatan, Perahu di Sungai Kumba, Kalimantan Barat Tenggelam':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO