MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA mengaku bersyukur bisa ikut membantu poses uji klinik fase ke-3 vaksin merah putih. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu menyampaikan terimakasih kepada Prof Dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK, Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSUD dr. Soetomo Surabaya serta koleganya, Dr dr Laksmi Wulandari yang dikenal sebagai dokter spesialis paru.
“Saya terimakasih kepada Prof Cita dan Dr Laksmi yang telah melibatkan kami dalam proses uji klinik fase ketiga ini,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim dalam pertemuan dengan para kepala desa yang merupakan koordinator relawan vaksin merah putih di Den Bei Resto & Café Family, Pungging, Mojosari, Mojokerto, Jumat (19/8/2022) malam.
BACA JUGA:
- Masih Wakil Bupati, Gus Barra sudah Bantu Rumah Warga Terbakar dan Gratiskan Mobil Pengantin
- Khofifah Sebut IKA Unair Dukung Penuh Upaya Percepatan Indonesia Emas Sebelum 2045
- Wakil Ketua Umum DPP PAN Beri Rekom ke Gus Barra di Pilkada 2024
- Dandim 0815 Mojokerto Silaturahim, Kiai Asep Tunjukkan Prestasi Santri Amanatul Ummah
Dalam pertemuan itu Prof Dr Cita Rosita dan Dr Laksmi Wulandari hadir secara virtual. Sementara Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, Koordinator Produk Riset COVID-19 Unair, yang biasanya aktif hadir bersama Prof Cita absen karena ada acara lain. Prof Nyoman minta maaf kepada Kiai Asep karena tak bisa hadir. Ia berjanji akan hadir pada kesempatan lain.
Kiai Asep punya prinsip bahwa kita sebagai warga negara dan umat Islam harus membantu bangsa Indonesia.
“Sekecil apapun kita harus berkontribusi kepada bangsa. Apalagi vaksin merah putih ini karya anak bangsa yang merupakan kebanggaan Jawa Timur dan bangsa Indonesia,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.
Acara koordinasi yang dihadiri para kepala desa itu diawali istighatsah yang dipimpin langsung oleh Kiai Asep. Lalu dilanjutkan doa bersama.
Kiai Asep berharap vaksin merah itu segera bisa mendapat ijin dari BPPOM sehingga bisa dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia dan negara-negara lain yang membutuhkan.
Para kepala desa di bawah koordinasi Kiai Asep itu sempat menghimpun 481 relawan vaksin merah putih.
"Itu lain dari santri Amanatul Ummah," tegas Kiai Asep.
Sebagian dari mereka sempat diberangkatkan ke RS dr Soetomo dan Unair untuk diuji klinik. Mereka berangkat dari Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto dengan vasilitas yang disediakan Kiai Asep. Termasuk uang saku mereka perorang Rp 500 ribu.
“Tapi dari Unair mereka juga dapat,” kata Kiai Asep.
Namun sebagian belum sempat berangkat karena kebutuhan relawan sudah cukup.