GRESIK, BANGSAONLINE.com - Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) menggelar K3PG Fest di Halaman Joglo Petro, Gresik, Jawa Timur, mulai 15-21 Agustus tahun 2022.
Kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian acara dalam menyambut HUT ke-38 K3PG sekaligus bukti komitmen Petrokimia Gresik menggeliatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
BACA JUGA:
- Hadapi Proliga 2024, Petrokimia Gresik Launching GPPI Volley Ball Club
- Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan
- Masuk Musim Tanam April-September 2024, Petrokimia Gresik Siapkan Ratusan Ribu Ton Pupuk Bersubsidi
- Pemkab Gresik Tegaskan Tak Beri Pendampingan Hukum untuk Tersangka Korupsi Hibah UMKM
Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar, menyampaikan bazar UMKM ini juga untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 yang bertema 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'.
"UMKM adalah pilar ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan. K3PG yang merupakan bagian dari Petrokimia Gresik memberikan perhatian terhadap kesejahteraan pelaku UMKM," ucapnya usai meninjau stan UMKM di Halaman Joglo Petro, Selasa (16/8/2022) malam.
Total ada 66 stan UMKM di K3PG Fest tahun ini. Rinciannya, 46 stan kuliner beserta 20 stan nonkuliner yang terdiri dari stan otomotif, kerajinan, mainan, serta beberapa stan stakeholder.
Mereka di antaranya, dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, hingga pegiat sampah. Sementara UMKM yang terlibat adalah usaha milik anggota, beserta masyarakat sekitar koperasi.
"Kami menyadari kelancaran usaha koperasi tidak lepas dari dukungan anggota dan masyarakat sekitar. K3PG Fest ini sekaligus bentuk apresiasi terhadap anggota dan masyarakat sekitar perusahaan," jelas Awang.
Menurutnya, K3PG sudah banyak memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM. Antara lain kepada pembudi daya anggrek yang menjadi mitra binaan K3PG di Prigen, Pasuruan. Mulai dari bantuan modal, hingga menghadirkan pengendali hama khusus tanaman anggrek bersama dengan PT Petrosida Gresik.
"Selama ini, para pembudi daya menggunakan produk impor yang harganya super mahal. Sedangkan kita bisa memproduksinya di dalam negeri dengan harga yang kompetitif," tuturnya.