Terpengaruh Ekstasi, Innova Tabrak 1 Mobil, 2 Motor dan 1 Rombong

Terpengaruh Ekstasi, Innova Tabrak 1 Mobil, 2 Motor dan 1 Rombong Innova milik Ten Bieng Kit saat dievakuasi. (Rusmiyanto/BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peristiwa tabrakan Selasa pagi (20/4) yang melibatkan mobil Innova yang dikemudikan Ten Bieng Kit (34), warga Jl. Lebak Arum Gang V nomor 92 Surabaya dan menabrak mobil, 2 motor, dan 1 rombong kemarin secara resmi dirilis jajaran Polsek Gubeng.

Kanit Reskrim Polsek Gubeng AKP I Made Wasa membenarkan bahwa tabrakan yang terjadi tersebut akibat pelaku masih dalam keadaan mabuk, karena terpengaruh narkoba. Selain itu juga kondisi fisik yang lemah diakibatkan kurangnya tidur.

"Pelaku menabrak Jl. Dharmawangsa (depan IRD) karena mabuk dan mengantuk, sejak malam hari dugem di diskotek dan mengkonsumsi pil ektasi. Setelah itu, dilanjutkan cek in ke hotel," ujarnya. Pelakunya adalah Ten Bieng Kit (34), warga Jl. Lebak Arum Gang V nomor 92 Surabaya.

Seperti yang diberitakan BANGSAONLINE.com sebelumnya, Ten Bieng Kit tertangkap tangan oleh anggota Polsek Gubeng karena telah menyimpan ekstasi sebanyak 17 butir, sehingga pengusaha konveksi kaos itu akhirnya ditangkap.

Sebelum terjadinya tabrakan diceritakan, pada Minggu malam (19/4) pukul 22.00 WIB Tan Being Kit alias Johan berada di hotel Royal Regal Room 412 Jl. Jaksa Agung Suprapto 35. Pada pukul 23.00 WIB Tan Bieng Kit menghubungi Cicilia Indah Sari alias Sinta untuk mengajak dugem ke Nigt Club ''Kantor".

Antara Tan Bieng Kit dengan Cicilia adalah teman akrab lama yang memiliki hubungan khusus. Selain itu Cicilia adalah purel freeline. Pukul 24.00 WIB Cicilia tiba di hotel Royal langsung menuju kamar tempat menginapnya Tan Bieng Kit.

Tidak lama kemudian, keduanya menuju ke diskotek Kantor. Di tengah perjalanan, Ten Bieng Kit menelan 1 butir pil ekstasi juga Cicilia menengak pil yang sama dengan berlambangkan Scorpion.

Sesampainya di diskotek Kantor, keduanya bertemu dengan Abah Faiz dan seorang perempuan tidak dikenal yang diketahui juga berprofesi sebagai purel. Oleh Abah Faiz keduanya diajak booking room vip, hingga Senin (19/4) pukul 02.30 WIB Ten Bieng Kit dan Cicilia berpamitan untuk kembali ke hotel.

Setelah sampai di hotel, Ten Bieng Kit kembali menelan 1/2 butir pil ekstasi. Setelah itu bapak tiga anak ini mengajak cicilia berhubungan intim hingga 4 jam. Sekitar pukul 06.30 WIB, Ten Bieng Kit mengajak Cicilia pulang. Dia diantar di tempat kosnya di Jl. Baratajaya.

Ten Bieng Kit kemudian terburu-buru untuk pulang ke rumahnya di Jl. Lebak Arum guna mengantarkan anaknya pertamanya berangkat sekolah. Karena kondisi lelah, ngantuk dan masih mabuk, mobil Innova putih milikya tancap gas. Di Jl. Dharmawangsa (depan IRD) Ten Bieng Kit tidak bisa kendalikan mobilnya, hingga terjadi tabrakan beruntun.

I Made Wasa menambahkan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap bandar narkoba bernama Anas yang diketahui berada di sekitar Suramadu.

Anas adalah bandar yang biasa menyuplai pil ektasi yang dipesan oleh Ten Bieng Kit.

"Kita masih mencari keberadaan bandar ekstasi. Teman mesra pelaku kita kenakan sebagai saksi. Memang dari hasil uji tes urin, Cicilia dinyatakan positif mengunakan zat dari campuran narkoba. Namun kita tidak temukan barang butki di Cicilia, sehingga tidak bisa kita jadikan seorang tersangka," papar Made Wasa.

Saat diwawancarai wartawan, Ten Bieng Kit mengakui dirinya sudah mengkonsumsi pil ekstasi selama 6 bulan terakhir. Dia beralasan, usaha yang dikelolanya kian hari merosot. Hal itu membuatnya stres, lalu dia lampiaskan dengan dugem ke diskotek dan mengkonsumsi pil ekstasi. "Saya depresi karena usaha yang saya kelola merosot, dana dilampiaskan ke narkoba," alasan Ten mengkonsumsi pil.

Pengakuanya, tiap butir pil dibelinya seharga Rp 250 ribu, dan pada saat itu dia beli kepada Anas sebanyak 20 butir dengan harga Rp. 5 juta.

"Pil itu pesan ke Anas yang berada di Madura, dan diantar ke Hotel Royal regal", tutup Ten Bieng Kit.