Kasus Tsamara dan Mahfud MD: Kelompok Fasis dan Haus Kekuasaan

Kasus Tsamara dan Mahfud MD: Kelompok Fasis dan Haus Kekuasaan Tsamara Amany Alatas. Foto: suara.com

Tak aneh, jika Tsamara lalu mencap penyerangnya itu . Faktanya, sikap mereka sesuai dengan ciri-ciri me. Diakui atau tidak, kelompok sekarang berkembang liar. Era medsos yang bebas tanpa batas membuat mereka leluasa untuk mengekspresikan gerakannya, meski sebatas serangan ideologis dan rasis.

Kedua, peristiwa yang menimpa Menko Polhukam Mahfud MD. Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Menkopolhukam Mahfud MD merasa difitnah oleh para .

"Para ada yang sengaja menulis ngaco seperti ini: Menko Polhukam Akui Pemerintah Gagal, Mahfud MD Bilang Jokowi Lemah, Menko Polhukam Menyerah soal Korupsi, Menko Polhukam Nyatakan Jokowi Harus Diganti, Menko Polhukam Serang Istana, dan lain-lain. Padahal, itu semua tak ada dalam omongan saya, baik secara eksplisit maupun implisit,” tegas Mahfud MD dalam unggahannya di Instagram pribadinya mohmahfudmd berjudul PEMERINTAH TIDAK GAGAL DAN TIDAK LEMAH.

(Mahfud MD. Foto: Kemenko Polhukam)

Mahfud MD tampak geram. Karena itu ia menjuluki pembuat fitnah itu sebagai pemakan bangkai.

“Para pembuat dan itu, kalau menurut istilah agama, adalah pemakan bangkai,” tegas Mahfud MD kemudian.

“Saya bilang, tahun 2024 kita harus memilih pemimpin baru karena sudah dipastikan Pemilu tidak ditunda, Presiden Jokowi akan habis masa jabatannya, dan tidak ada perpanjangan masa jabatan. Kita harus mencari pemimpin yang kuat, bukan karena pemerintahan Jokowi lemah atau gagal, tapi karena memang ada agenda konstitusional yakni Pemilu yang memilih Presiden, dan Pak Jokowi tidak ikut kontestasi lagi,” kata Mahfud MD.

“Dua masalah yang kita hadapi ke depan adalah polarisasi (sub) ideologi dan merajalelanya korupsi dan lemahnya penegakan hukum. Ingat, dua masalah tersebut sudah terwariskan dari Presiden ke Presiden sehingga tak bisa dikatakan hanya terjadi sekarang, untuk menuding bahwa Pemerintah sekarang gagal. Itu ngaco. Kalau itu dalilnya, maka semua Presiden gagal karena tak pernah ada yang bisa mengatasi dua hal itu,” tambah Mahfud MD.

Alhasil, kini di tengah masyarakat Indonesia ada dua kelompok yang sangat gencar merusak keguyuban dan persatuan bangsa Indonesia. Yaitu kelompok dan kelompok . Kelompok dan itu ditengarahi sebagai kelompok yang sama-sama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO