SUMENEP (BangsaOnline) - Pengembangan jaringan listrik di Kabupaten Sumenep belum maksimal. Buktinya, meskipun Kabupaten Sumenep telah berdiri sekitar 745 tahun, namun sebanyak 50 persen rumah penduduk masih belum mendapatkan aliran listrik.
Informasinya, separuh warga yang belum teraliri listrik itu menyebar luas di 27 Kecamatan yang berada di daerah Kepualuan maupun di daerah daratan Sumenep. Lambannya pengembangan listrik di daerah kepulauan itu disebabkan letak geografis yang terpetak-petak sehingga menjadi kendala besar untuk pengembangan jaringan.
BACA JUGA:
- Rekrutmen PPPK dan CPNS Segera Dibuka, Sekda Sumenep Imbau Masyarakat Tak Percaya Buyuk Rayu Calo
- Bupati Sumenep Blusukan Kunjungi Nenek Hotipah dan Putriya di Rumah Reyotnya
- DPRD Sumenep Kawal CSR Tugu Keris Sebesar Rp2,1 Miliar
- dr. Erlyati Beber Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ginjal Kronis
”Kalau di daerah daratan yang masih belum tersaluri listrik mayoritas rumah warga yang berada di daerah pinggiran. Karena lokasinya sangat tidak memungkinkan,” kata Kepala kantor energi sumber daya mineral (ESDM) Abd Kahir.
Dia mencontohkan, rumah warga yang masih belum teraliri listrik didaerah daratan, yakni Kecamatan Batang-Batang, Pasongsongan, Guluk-Guluk, Batu Putih, Kecamatan Gapura dan beberapa kecamatan yang lain.
”Untuk pengembangan listrik ini tidak bisa dilakukan secara serentak, melaikan harus dilakukan secara bertahap. Karena itu semua disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada,” terang mantan Kabag Humas Setkab Sumenep itu.
Bahkan tahun ini pengembangan listrik di Sumenep hanya terpusat di satu titik saja, yakni di Desa Jangkong, Kecamatan Batang-Batang. Sementara untuk pengembangan di pusatkan didua titik, yakni di Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuputih dan desa kombang, Kecamatan Talango.