Dianggap Biang Kerok, Syafii Maarif Minta Budi Waseso Dipecat dari Kabareskrim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dianggap Biang Kerok, Syafii Maarif Minta Budi Waseso Dipecat dari Kabareskrim

Selasa, 24 Februari 2015 20:57 WIB

Kabareskrim Budi Waseso. Foto: okezone.com

BangsaOnline - Ketua Tim 9 Buya Syafii Maarif menyarankan Kabareskrim Komjen untuk dicopot saja. Buya menilai, Kabareskrim merupakan biang kerok terjadinya kriminalisasi terhadap pimpinan Komisi Pemnerantasan Korupsi (KPK).

"Iya dicopot, karena itu biang keroknya. Itu bisa dilihat kelakuannya toh. Kan dia yang melakukan kriminalisasi itu. Sangat jelas," kata Buya usai Seminar 'Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk' di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).

"Sudah kita sampaikan ini ke presiden. Tapi kita tidak bilang copot. Ya pada tahu lah, presiden tahu, Wakapolri tahu, di mana biang kerok ini, ya dihentikan dong," lanjutnya.

Jika Bareskrim masih ngotot mengusut kasus-kasus yang melibatkan pimpinan dan penyidik KPK, maka sebaiknya Presiden langsung memanggil Kapolri untuk menghentikan hal itu. Apalagi kasus-kasus yang disangkakan kepada pimpinan KPK merupakan kasus kecil.

"Presiden bisa memanggil lagi Wakapolri, supaya dihentikan. Itu kan kasusnya anak bawang, kecil-kecil saja. Yang besar (malah) kita lupakan," jelas Buya.

"Jangan kita dikecoh yang kecil kecil supaya para koruptor dan pengusaha hitam menghabisi bangsa ini," tegasnya.

Apakah Syafii Maarif sudah merekomendasikan pencopotan kepada Presiden Jokowi? Ia mangaku belum merekomendasikan pencopotan pada Presiden Joko Widodo. Syafii hanya meminta Jokowi mengambil langkah berani sekali lagi untuk menghentikan kriminalisasi pada Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

"Sekarang ini sudah berani dengan membatalkan pencalonan ," ujar Syafii. "Tinggal butuh satu keberanian lagi."

diangkat sebagai Kabareskrim tidak lama setelah pencalonan sebagai Kapolri. Meski baru menjabat, langsung memproses aduan untuk mengkriminalisasi pimpinan KPK.

Dimulai dari penangkapan Wakil Ketua nonaktif KPK, Bambang Widjojanto, atas dugaan memerintahkan kesaksian palsu hingga Ketua nonaktif KPK , Abraham Samad, dalam kasus dokumen palsu.

dinyatakan Komnas HAM telah melanggar aturan saat memerintahkan penangkapan Bambang Widjojanto.

Tapi tak peduli. Penyidikan terhadap dua pimpinan KPK nonaktif terus berjalan hingga saat ini. Nama sempat masuk bursa calon Kapolri pengganti Budi Gunawan namun diprotes keras karena dianggap “setali tiga uang “ dengan Budi Gunawan.

Sumber: tempo.co.id/detik.com/merdeka.com

 

sumber : tempo.co.id/detik.com/merdeka.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video