​Tinjau Uji Coba Belajar Tatap Muka di Nganjuk, Khofifah: Bertahap, Bertingkat dan Berlanjut | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Tinjau Uji Coba Belajar Tatap Muka di Nganjuk, Khofifah: Bertahap, Bertingkat dan Berlanjut

Editor: MMA
Senin, 24 Agustus 2020 16:49 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau uji coba belajar tatap muka siswa dan guru di salah satu sekolah di Nganjur, Senin (24/8/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

Di setiap sekolah yang dikunjungi, Gubernur menyapa para guru dan siswa yang sedang melakukan proses belajar dan mengajar. Serta, meninjau beberapa ruangan pembelajaran atau metode praktek belajar yang diterapkan.

Seusai mengunjungi ketiga sekolah tersebut, Gubernur mengatakan, uji coba pembelajaran ini dimulai secara bertahap, bertingkat dan berlanjut. Secara bertahap siswa yang diperbolehkan masuk sebanyak 25 persen dari total siswa yang ada di sekolah. Kemudian Satgas Covid-19 di kabupaten/kota memberikan rekomendasi bagi seluruh penyelenggara sekolah baik , SMK, SLB untuk pelaksanaan uji coba pembelajaran .

“Ini merupakan hari pertama pada minggu kedua dalam pelaksanaan uji coba belajar langsung secara bertahap. Senin yang lalu kami ke Kota Probolinggo, minggu kedua ini kita ke Kabupaten ,” katanya.

Menurut dia, setelah pelaksanaan ini akan dilaksanakan evaluasi proses uji coba yang diadakan selama tiga minggu. Ini penting, karena yang menjadi prioritas utama adalah kesehatan dan keamanan seluruh siswa dan guru.

Setelah pelaksanaan ujicoba pembelajaran selama bulan Agustus 2020, akan dilakukan evaluasi secara komprehensif bersama seluruh stakeholders’, yakni Pemerintah Kabupaten/Kota atau Gugus Tugas Covid-19 setempat, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah, MKKS, Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan untuk pelaksanaan tindak lanjut berikutnya.

Dijelaskan, uji coba pembelajaran, terbatas untuk jenjang /SMK/SLB akan dilaksanakan melalui perpaduan dengan pembelajaran dari rumah, dalam jaringan/online dan luar jaringan/offline, atau blended learning/hybrid learning.

“Sambil kita berseiring melakukan blended atau hybrid learning. Artinya ada pembelajaran seperti ini, pembelajaran secara daring untuk memenuhi kurikulum tetap dilakukan,” tandasnya.

Ia menjelaskan, durasi pembelajaran paling lama 4 jam pelajaran dalam 1 hari, 1 jam pelajaran 45 menit. Siswa masuk secara bergelombang untuk mengurangi antrian. Misalkan 4 rombongan belajar masuk tiap 30 menit, sehingga jam mulai pembelajaran berbeda-beda, ada yang jam 07.00, 07.30, 08.00.

Sedangkan untuk peserta didik yang memilih untuk belajar dari rumah tetap difasilitasi dengan metode pembelajaran jarak jauh.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur juga memberikan bantuan berupa 4000 masker kain dan 600 faceshield untuk ketiga sekolah tersebut.

Pada SLB Shanti Kosala Mastrip diberikan bantuan sebanyak 500 buah masker kain dan 100 buah faceshield. 1 Tanjung Anom diberikan bantuan sebanyak 2.500 buah masker kain dan 300 buah faceshield. Sementara untuk N 2 bantuan yang diberikan berupa 1.000 masker kain dan 200 faceshield. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video