​Restorasi Mangrove, Gubernur Khofifah Ingin Jadi Referensi Destinasi Edu Wisata

​Restorasi Mangrove, Gubernur Khofifah Ingin Jadi Referensi Destinasi Edu Wisata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan penanaman mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jum’at (29/10). foto: Humas Pemprov Jatim

Menurut , keberadaan kawasan tidak hanya bermanfaat untuk menahan laju perubahan iklim, abrasi wilayah pesisir, dan rob maupun gelombang tsunami. Lebih dari itu, kawasan juga bisa dijadikan destinasi wisata alam dan wisata edukasi bagi masyarakat dan anak-anak. Hal tersebut tentunya dapat memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar kawasan .

“Tinggal nanti ditata dan dikelola lebih baik lagi, selanjutnya dipasarkan melalui berbagai kanal digital. Insyaallah, jika bagus, instagramable Insyaallah akan banyak yang datang berkunjung,” imbuhnya.

Terkait target restorasi di Jawa Timur, mengatakan saat ini Pemprov Jatim tengah menunggu peta dari Kementerian Pertanian. Namun demikian, Pemprov Jatim telah mendahului proses penanaman dengan melibatkan sangat banyak stakeholder, relawan, dan pemerintah maupun forkopimda kabupaten/kota.

“Kemarin kita turun di Ujung Pangkah Gresik, hari ini di Muncar. Insyaallah awal November besok kita akan turun nandur di Probolinggo dan Bangkalan sambil menunggu pemetaan daerah-daerah strategis lain yang bisa kita tumbuhkembangkan bagaimana restorasi bisa berseiring dengan upaya untuk membangun ekosistem di pantai dan laut. Tentu diharapkan akan berseiring dengan upaya mitigasi terhadap global warming,” tambah .

Menurut dia, kegiatan restorasi kawasan itu juga merupakan implementasi program biru Kalimireng dalam rangka penguatan zona konservasi, edukasi, dan rekreasi, sebagai upaya percepatan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

“Saya berharap gerakan Nandur Mangrove ini bisa menjadi sebuah gerakan bersama. Apalagi merupakan ekosistem yang unik dan rawan mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Secara ekologis kawasan menjadi tempat mencari makan, tempat memijah, dan tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, kepiting, udang, kerang dan biota laut lainnya, dan tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan reptil,” imbuhnya.

“Sumber daya alam dari hutan seperti Ikan, udang laut dan kepiting bakau berkontribusi besar untuk kesejahteraan masyarakat nelayan di pesisir. Karenanya, gerakan ini harus menggejala di seluruh wilayah pesisir Jawa Timur,” kata . (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO