Meski demikian, kini warga setempat bisa menikmati internet. Jaringan ini masuk sejak Kaesang, Putra Presiden Jokowi, merampungkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut.
Dengan lokasi yang lumayan jauh dari keramaian kota, Desa Gumeng memiliki lingkungan yang masih asri. Suasana pedesaan yang masih terasa kental karena adanya pepohonan dan persawahan yang luas serta kondisi sungai yang masih sangat jernih.
Sehingga, Desa Gumeng menjadi salah satu desa yang mengembangkan potensi alam di bidang kehutanan. Sektor kehutanan merupakan sumber daya Desa Gumeng yang sangat penting untuk terus dilestarikan dan dimaksimalkan. Di antaranya bumi perkemahan dan jalur trail sebagai Objek Wisata Desa Gumeng.
Dengan potensi alam dalam sektor perkebunan, Warga Desa Gumeng memanfaatkan hasil kebun mereka menjadi makanan khas Desa Gumeng, yaitu Kripik Pisang Gumeng (Kemeng) dan Kripik Mbote. Di mana warga Desa Gumeng memanfaatkan kemajuan teknologi dalam proses pemasarannya, di antaranya melalui instagram @keripikgumeng.
Mengingat desa ini berada pada lokasi yang tidak padat penduduk, jumlah sekolah yang ada di Desa Gumeng hanya 1 unit SD, 1 unit PAUD, dan 1 unit Taman Baca.
Mulai Dibuka
Pemkab Mojokerto secara bertahap mulai membuka pintu masuk ke Gumeng. Jalan Desa Kemasan Tani yang menjadi pintu masuk ke desa tersebut kini mulai dilebarkan.
Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR, Hendri Surya mengungkapkan kini pihaknya memperlebar Jalan Kemasan Tani menjadi 5.5 meter. Lebih lebar dibanding sebelumnya yang hanya 3 meteran saja.
Sebuah jembatan di desa ini juga turut dibedah. "Untuk jalan Kemasan Tani sepanjang 580 meter kita lebarkan 5.5 meter dengan jembatan 4 meter," urainya.
Pemkab setempat mengalokasikan anggaran Rp 2.7 miliar lebih untuk proyek pelebaran jalan dan jembatan itu. "Rencananya, jalan masuk ke Gumeng akan dicor sepanjang 7 km sampai Watu. Kita buka secara bertahap," imbuhnya.
Menurutnya, pembangunan Raya Gumeng masuk dalam perencanaan. Pihak pemdes setempat sudah mengusulkan untuk itu.
Pelebaran Jalan Gumeng nantinya akan banyak menemui kendala. "Kendalanya adalah lahan. Karena melewati hutan, perlu koordinasi dengan Perhutani. Namun dengan pembangunan itu akan membuka akses desa yang selama ini terisolir. Yang kedua lahan di sana akan terbuka," pungkasnya. (yep/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News