Ikuti Lomba Destana, Tim BPBD Jatim Lakukan Penilaian di Kelurahan Ngampel Kota Kediri

Ikuti Lomba Destana, Tim BPBD Jatim Lakukan Penilaian di Kelurahan Ngampel Kota Kediri Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh saat menyerahkan bahan untuk penilaian kepada Petugas BPBD Jatim. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjadi wakil dari Kota Kediri untuk mengikuti Lomba Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) Tingkat Madya, Kelurahan Ngampel Kecamatan Mojoroto menerima kedatangan tim penilaian dari BPBD Jawa Timur, pada Rabu (15/9).

Terpilihnya Kelurahan Ngampel untuk mengikuti , karena sudah memenuhi 12 indikator yang telah ditentukan untuk tingkat madya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri Indun Munawaroh menjelaskan bahwa pihaknya yang memilih wilayah untuk mewakili Kota Kediri mengikuti .

"Jadi, dari memilih mana kelurahan yang sudah memenuhi indikator untuk dijadikan wakil dalam . Dalam hal ini yang diikuti, berada di tingkat madya dan ada 12 indikator yang harus dipenuhi," ungkap Indun, Rabu (15/9).

Ia mengungkapkan, di Kota Kediri sudah terdapat 13 destana yang sudah dibentuk. Pihaknya selalu melakukan pendampingan dalam pemenuhan indikator agar bisa dijadikan destana kepada Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di setiap kelurahan.

"Jadi, apa yang kita harapkan dari pembuatan destana ini adalah kemandirian masyarakat untuk lebih tanggap dengan potensi terjadinya bencana. Serta nantinya terpenuhinya peralatan untuk menanggulangi bencana di setiap wilayah," terangnya.

Sementara Kepala Kelurahan Ngampel Kuswanto saat ditemui menjelaskan keberhasilan wilayahnya menjadi wakil tak lepas dari kesadaran masyarakat yang tinggi akan potensi bencana di wilayahnya.

"Di Kelurahan Ngampel, potensi bencananya adalah banjir. Setiap banjir masyarakat serta relawan secara gotong-royong membantu warga untuk mengungsi, membuat dapur darurat untuk persediaan makanan, menutup akses jalan yang terkena banjir. Jadi, di sini warga sudah tanggap apa yang dilakukan jika terjadi bencana," ucap Kuswanto.

Heri Nurdianto, Ketua LPMK Kelurahan Ngampel memberikan apresiasi atas pelaksanaan yang digelar BPBD Provinsi Jawa Timur.

Menurutnya, bukan penghargaan atau gelar yang dikejar. Namun dengan adanya tim penilai yang datang ke kelurahan, pihaknya mendapat banyak pengalaman dan masukan-masukan konstruktif dalam peningkatan kapasitas para relawan tangguh bencana Kelurahan Ngampel. Sehingga, akan ada upaya upaya perbaikan pasca adanya lomba ini.

"Harapan kami ada penganggaran dalam prodamas plus untuk kegiatan-kegaiatan positif yang diselenggarakan oleh tim PRB (Pengurangan Risiko Bencana) di masing-masing kelurahan. Sehingga menjadi harapan bahwa bencana bukan untuk ditunggu tetapi kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat ketika bencana datang," ungkap Heri.

Di tempat lain, Ketua Tim Penilai Destana BPBD Provinsi Jawa Timur Widodo menyampaikan, tim yang datang dibagi tugas untuk menilai Kelurahan Ngampel untuk lomba Destana tingkat Madya.

“Nanti akan ada tim yang menilai administrasi dari destana, ada juga yang menilai di lapangan dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat secara acak. Penilaian sarana dan prasarana berupa jalur evakuasi, titik kumpul, alat-alat penanggulangan saat ada bencana juga akan kita nilai,” ujar Widodo.

Tujuan dari ini, lanjut Widodo, tidak hanya untuk mencari kemenangan saja. "Tujuan utamanya adalah untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat," pungkasnya. (uji/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO