Atasi Keterpurukan Ekonomi Dampak Pandemi, Pemkot Mojokerto Gelar Inkubasi Wirausaha

Atasi Keterpurukan Ekonomi Dampak Pandemi, Pemkot Mojokerto Gelar Inkubasi Wirausaha Pelatihan bidang usaha batik tulis dan batik cap di Gedung Workshop Alas Kaki, Jl. Raya Surodinawan Kota Mojokerto, Senin (13/9/2021). (foto: ist)

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam mengatasi keterpurukan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19. Di antaranya, yakni dengan pelatihan .

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memantau langsung pendidikan dan pelatihan terhadap penerima manfaat dengan sasaran 4.300 orang tersebut. Seperti saat memantau pelatihan bidang usaha batik tulis dan batik cap di Gedung Workshop Alas Kaki, Jl. Raya Surodinawan Kota Mojokerto, Senin (13/9/2021).

Ning Ita, sapaannya, menjelaskan bahwa Inkubasi adalah proses pembinaan, pendampingan, dan pengembangan oleh inkubator wirausaha kepada peserta inkubasi untuk membentuk wirausaha baru yang memiliki nilai ekonomi dan daya saing tinggi.

"Sehingga inkubasi tujuannya membentuk wirausaha baru. Yang membina, mendampingi selama kurang lebih 6 bulan adalah inkubator (wirausaha jenis yang sama yang sudah ada). Proses pelatihan kurang lebih 1 minggu, pendampingan kurang lebih 6 bulan, pemberian bantuan permodalan, diintegrasikan dengan pemasaran lokal dan digital marketing, dibuatkan koperasi per jenis usaha," ujar Ning Ita.

Menurutnya, untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya Kota Mojokerto, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto adalah melakukan .

"Yang dimaksud inkubasi di sini adalah memberikan pelatihan sampai dengan menjadi pengusaha. Mulai dari pelatihan, pendampingan, permodalan, dan pemasaran. Juga bukan hanya dilatih, tetapi diberi sangu dan pulang," ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan keseriusan, pemerintah memfasilitasi dengan serius, maka masyarakatnya juga harus serius dan istikamah. Mengingat pelatihannya tidak sebentar.

"Seperti Batik Erna, Batik Sofie, Batik Hindun, dan yang lainnya adalah berkat keseriusan dan istikamah hingga jaya seperti sekarang ini," jelasnya.

"Setiap daerah mempunyai ciri khas batik sendiri-sendiri. Ke depan, Kota Mojokerto akan menjadi daerah wisata, dengan demikian akan dibutuhkan oleh-oleh, di antaranya batik mulai dari harga yang murah dan yang mahal dengan berbagai kualitasnya," sambungnya.

Ning Ita juga berharap pembatik bisa berinovasi lebih. Misalnya, membuat jilbab dengan inovasi batik. "Tamu-tamu daerah juga bisa membawa oleh-oleh dari Kota Mojokerto," pungkasnya. (ris/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO