(Petugas PLN sedang menunjukkan daur ulang limbah faba)
Untuk menyukseskan co-firing, PLN memerlukan sinergi dengan BUMN dan pemasok lainnya. Saat ini, perseroan telah bersinergi dengan Perum Perhutani,PT Perkebunan Nusantara, dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
PLN juga mendorong kemungkinan berdirinya industri biomassa melalui pengembangan hutan tanaman energi termasuk pemanfaatan lahan kering, serta pemanfaatan sampah.
"Untuk memenuhi pasokan biomassa, PLN telah berkoordinasi dengan BUMN, Pemda, dan swasta untuk memastikan kesiapan rantai pasokan biomassa dan kesiapan terkain volume dan harga," ujarnya.
PLN optimistis produksi penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara (Co-firing) di 52 PLTU dapat mencapai 10.601 GWh pada 2025. Tak hanya berkontribusi besar terhadap peningkatan bauran energi baru terbarukan, program co-firing PLTU juga turut membangun ekosistem listrik. (diy/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News