Tekan Penularan Covid-19, Puskesmas di Blitar Wajib Gencarkan 3T

Tekan Penularan Covid-19, Puskesmas di Blitar Wajib Gencarkan 3T Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Cristine Indrawati. (foto: ist)

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Menurunnya bed occupancy rate (BOR) di Kabupaten Blitar diharapkan tidak membuat masyarakat lengah. Upaya pencegahan penularan wabah Covid-19 harus terus dilakukan.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Cristine Indrawati. Menurutnya, penurunan BOR atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit Kabupaten Blitar seharusnya bisa menjadi menyemangat untuk lebih meningkatkan protokol kesehatan (prokes).

"Kami berharap masyarakat tidak lengah dan justru semakin disiplin dalam menerapkan prokes," ujarnya.

Pemakaian masker yang benar menjadi kampanye yang terus didengungkan oleh pemerintah daerah. Sebab, selama ini masih banyak masyarakat yang memakai masker tapi tidak secara benar. Misalnya, masker yang diturunkan di dagu.

Pihaknya juga menginstruksikan semua puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Blitar untuk melaksanakan 3T. Yakni testing, tracing, dan treatment. Apalagi di masa pandemi puskesmas memiliki peran besar dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.

Pelaksanaan 3T adalah salah satu upaya yang sangat efektif untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Yakni berupa pemeriksaan apakah seseorang sudah tertular Covid-19 atau belum, kemudian mengidentifikasi siapa saja yang melakukan kontak dengan orang yang terjangkit Covid-19 tersebut, serta melakukan perawatan secara intensif terhadap orang yang telah tertular Covid-19.

"Program-program pokok tetap jalan. Ditambah lagi puskesmas juga melayani vaksinasi Covid-19, pelaksanaan 3T dan promosi kesehatan pencegahan penularan Covid-19," ujar Cristine, Jumat (27/8/2021).

Sebelumnya, Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, bersama TNI dan Polri petugas puskesmas juga diminta lebih aktif melakukan tracing kepada warga yang melakukan isolasi mandiri. Untuk kemudian dievakuasi ke tempat isolasi terpadu milik Pemkab Blitar. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan buruk dampak isolasi mandiri.

"Iya, petugas puskesmas kami arahkan bersama-sama TNI dan Polri untuk terus melakukan tracing dan menyisir warga yang isolasi mandiri agar dibawa ke tempat isolasi terpadu yang dimiliki Pemkab Blitar. Karena sekarang kita memiliki dua tempat isolasi terpadu. Di antaranya di LEC Garum dan di RSUD Srengat yang bisa dimanfaatkan pasien tanpa gejala atau gejala ringan," ujar bupati. (tri/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Digiring Maling, Ratusan Bebek Milik Warga di Blitar Raib':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO