Qomarul Lailah (Lia), salah satu wasit di Olimpiade Tokyo 2020 asal Surabaya.
Lia menceritakan pengalamannya kali pertama menjadi wasit. Awalnya ia mengaku tidak tertarik karena tak memahami olahraga badminton. Namun setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan, ia tertarik mengikuti pelatihan dan ujian tingkat provinsi.
(Lia diapit Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020)
“Sampai para pemain berteriak, kok begitu wasitnya? Ada yang bilang ini wasit lulusan mana, harus sekolah wasit lagi. Saya terus belajar hingga membaca buku berjudul Law of Badminton," kenang perempuan kelahiran Surabaya 44 tahun silam ini.
Ia berharap Arek-arek Suroboyo semakin gigih dan pantang menyerah dalam mewujudkan cita-citanya. “Terima kasih untuk Kepala Sekolah SDN Sawunggaling 1 Bu Sri Kis Untari dan semua pihak," tutupnya. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
