Survei menunjukkan partai-partai lama mengalami penurunan elektabilitas. Partai Gelora memperoleh 1,5%, hampir dua kali lipat dibandingkan Partai Umat 0,8%, Masyumi Reborn 0,4%.
Elektabilitas Partai Gelora bahkan mengalahkan partai-partai lama, Berkarya 0,5%, Hanura 0,4%, PBB 0,3 %, Garuda 0,2%, dan PKPI 0,1%.
Menurut Mahfuz, struktur Partai Gelora secara nasional sudah hampir rampung. Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW (provinsi) dan DPD (kabupaten/kota), serta DPC (kecamatan) sebanyak 80 persen.
"Di tengah situasi sulit, partai kami telah memiliki struktur di 80% kecamatan, dan akhir tahun ini akan kami tuntaskan 100% atau 7.235 DPC," ungkap Mahfuz.
Adapun jumlah kader saat ini diklaim lebih dari 300 ribu orang, dengan angka pertumbuhan jumlah anggota sangat progresif, mencapai 2.000 orang per hari. "Anggota yang sudah terekrut tersebut, secara simultan sedang mengikuti program orientasi dan kepemimpinan," katanya.
Selain itu Partai Gelora, kata Mahfuz, juga mulai mengembangkan komunikasi politik melalui berbagai platform media sosial (medsos)
Hal ini dilakukan Partai Gelora dalam rangka berpartisipasi untuk memberikan edukasi tentang pandemi Covid-19 agar masyarakat diberikan informasi yang benar secara saintifik, keagamaan, medis dan sosial.
"Saat ini kami berpartisipasi dalam program informasi edukasi tentang pandemi Covid-19. Kami lakukan dengan pendekatan keagamaan, medis dan juga sosial. Hal ini saya kira ikut meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap Partai Gelora," pungkas Mahfuz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News