Khofifah Launching Rumah Kurasi di Kediri untuk Peningkatan Kualitas Ekspor Produk UMKM

Khofifah Launching Rumah Kurasi di Kediri untuk Peningkatan Kualitas Ekspor Produk UMKM Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melaunching Rumah Kurasi Jawa Timur di Hotel Grand Surya, Kediri, Selasa (27/7/2021) sore. Foto: ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa melaunching Jawa Timur di Hotel Grand Surya, Kediri, Selasa (27/7/2021) sore.

Gubernur melaunching bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah dan Ketua Umum Kadin Jatim Andik Dwi Putranto,

ini menjadi rumah kurasi pertama. Bahkan satu-satunya di Indonesia yang diharapkan meningkatkan standarisasi kualitas dan daya saing produk-produk UMKM Jawa Timur di pasar nasional maupun internasional.

Secara khusus Gubernur mendukung ini. Menurut dia, ini menjadi new hope atau harapan baru di tengah kondisi pandemi covid-19.

ini juga dinilai sebagai terobosan dalam pelaksanaan kurasi di era pandemi karena berbasis Kurasi Digital, dengan tanpa menghilangkan aspek-aspek kualitas pelaksanaan standar kurasi pada umumnya.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi kita untuk terus produktif serta berkarya demi mendukung ekonomi, khususnya Pemulihan Nasional melalui UMKM. Melalui program rumah kurasi, UMKM Jawa Timur tidak perlu khawatir jika ingin mendapatkan sertifikat kurasi produk secara mudah, serta berkualitas, meski di tengah kebijakan pembatasan yang sedang kita hadapi,” tegas .

menjabarkan, untuk bisa memanfaatkan ini, UMKM cukup mendaftarkan produk unggulannya secara online di www.rumahkurasi.com dan mengikuti proses kurasi. Selanjutnya para pelaku UMKM yang telah mendaftar di ini akan difasilitasi proses kurasinya oleh kurator, asesor, dan juga instruktur yang bersertifikat.

“Seperti yang telah disampaikan oleh Pak Difi, program rumah kurasi dilaksanakan dengan fokus pada ekosistem dan kolaborasi. Hal ini terlihat dari Bank Indonesia Jawa Timur yang bekerjasama dengan Kadin serta BNSP dalam melakukan sertifikasi. Semua hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses kurasi dilakukan oleh kurator profesional yang melakukan penilaian terhadap produk UMKM secara objektif dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Menurut , sejatinya program ini sudah berjalan bahkan hasil produk UMKM yang didampingi telah berhasil masuk pasar ke berbagai negara.

“Alhamdulillah hari ini kita diluncurkan. di Kediri ini telah membantu kurasi beberapa produk untuk memasarkan ke pasar luar negeri. Seperti membantu menjual keripik tempe produk UMKM ke Amerika, menjual keripik asal Malang ke Uni Emirat Arab sebanyak 6 ton per bulan dan lain-lain,” katanya.

Pemprov Jatim berharap ke depan di Kediri ini juga akan diikuti rumah kurasi-rumah kurasi di kabupaten kota lain di Jatim, terutama di kawasan Malang Raya.

Selain itu ia juga berharap agar rumah kurasi ini bisa bersinergi serta berkolaborasi dengan OPD terkait di Jawa Timur khususnya Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi dan UKM se-Jawa Timur, baik dalam pengembangan kebijakan, maupun pelaksanaannya.

Salah satunya, dapat mengarahkan UMKM agar mengikuti rangkaian proses kurasi. Begitu pula dengan UMKM mitra/binaan instansi strategis lain agar dapat mendukung dengan merekomendasikan UMKM untuk mengkurasi produknya.

“Sebab UMKM ini menyumbang sebanyak 57,25 persen dari PDRB Jawa Timur. Artinya UMKM ini tulang punggung ekonomi Jatim. Yang harus kita dorong dan kembangkan, terutama dalam mencarikan akses pasar produk-produk mereka,” tegas .

merupakan salah satu sub-sistem dari ekosistem pengembangan UMKM yang end-to-end, dari hulu ke hilir. Melalui rumah kurasi, dapat menjawab terhadap tantangan standarisasi produk agar mampu diterima oleh pasar-pasar internasional yang strategis.

Dengan ini yakin Jatim akan mampu membangun dasar yang solid untuk produk-produk UMKM Jawa Timur yang terstandarisasi dengan baik sehingga bisa menghasilkan produk siap t.

UMKM juga dapat mengetahui pangsa pasar yang tepat bagi produknya, apakah pasar tradisional, modern atau . Dan pada akhirnya UMKM dapat berkembang dan berekspansi dengan lebih terarah sesuai kekuatan dan market friendly.

“Dan kembali saya menghimbau agar setiap Kabupaten/Kota melaksanakan pelatihan kurator di wilayahnya masing-masing, sehingga proses kurasi dapat terlaksana secara menyeluruh di Jawa Timur dan dilaksanakan oleh kurator profesional yang telah tersertifikasi oleh BNSP,” pungkas .

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa inisiasi program ini membutuhkan proses panjang. Ide muncul setelah memetakan bahwa sejatinya ada pasar yang potensi untuk disasar oleh produk lokal Jatim, namun banyak yang tidak bisa diproses karena masalah standar kualitas dan semacamnya.

“Kendala yang sering muncul adalah karena harus ada peningkatan kualitas dan standarisasi. Kadin nanti akan jadi agregator. Nggak mungkin kita kembangan UMKM kecil tanpa agregator. Dan Rumah kurasi ini alhamdulillah satu satunya rumah kurasi di Indonesia,” tegas Difi. (tim)

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO