Forkopimda Jatim Tinjau Vaksinasi Pelajar di Pesantren Gus Ali Sidoarjo

Forkopimda Jatim Tinjau Vaksinasi Pelajar di Pesantren Gus Ali Sidoarjo Salah satu santri Pesantren Bumi Sholawat mendapatkan sertifikat vaksin usai mengikuti vaksinasi.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan vaksinasi berbasis pelajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat, Lebo Sidoarjo, Minggu (25/7/2021) pagi.

Gubernur tidak sendiri, ditemani jajaran Forkopimda Jatim lain di antaranya Mayjen TNI Suharyanto, Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, serta didampingi Kabinda Jatim Marsma TNI Rudy Iskandar, Plh. Sekdaprov Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim, dan Pejabat Utama Kodam V/Brawijaya.

Gubernur Khofifah mengatakan, vaksinasi untuk pelajar ini dilakukan dalam rangka percepatan vaksinasi. Harapannya, pada 17 Agustus nanti herd immunity sudah tercapai di Jatim, sehingga bisa menjadi kado manis saat HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Vaksinasi di pondok pesantren yang diasuh KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) ini dikhususkan untuk anak-anak berusia 12 sampai dengan 17 tahun. Pemprov Jatim sendiri menargetkan cakupan vaksinasi untuk pelajar atau anak-anak mencapai 3.050.000.

"Lalu yang usia SMA, SMK di Jawa Timur ini 1,3 juta. Jadi itu yang kita ingin maksimalkan dari stok yang ada. Pokoknya kita ingin memaksimalkan dari seluruh sinergitas yang bisa kita bangun, kita maksimalkan," paparnya Khofifah saat meninjau serbuan vaksinasi di Ponpes Bumi Sholawat.

Gubernur berharap target 76 persen cakupan vaksinasi bagi masyarakat Jawa Timur daat segera tercapai. "Bukan 70, tapi 76 persen. Dan saya ingin menyampaikan bahwa alhamdulillah sampai dengan hari ini yang tercatat di dashboard Kemenkes, vaksinasi Jawa Timur secara dosis 1 masih tertinggi seluruh Indonesia. Dosis ke-2 juga tertinggi," ujar Khofifah.

"Kita jaga supaya ritme ini tetap bisa kita bangun semangat sinergitas yang terus lebih baik, herd immunity lebih cepat," tambahnya.

"Untuk dosis vaksin itu tergantung datangnya, kalau kita kebutuhannya hampir 31 juta, dari total itu datangnya tidak bisa dipastikan. Kapan hari 220 ribu dosis, kemarin pagi datang 506 ribu dosis, tapi ya langsung habis dibagi-bagi," tandasnya. (cat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO