Banyak ASN DPUTR Gresik Terpapar Covid-19, Sidak Proyek Dengan Komisi III Batal

Banyak ASN DPUTR Gresik Terpapar Covid-19, Sidak Proyek Dengan Komisi III Batal Asroin Widiana, Ketua Komisi III DPRD Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Agenda sidak sejumlah proyek fisik yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik dengan Komisi III (bidang pembangunan) tiba-tiba dibatalkan, Rabu (7/7/2021). Ini setelah banyaknya pejabat dan pegawai di lingkup DPUTR yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Iya benar. Hari ini agenda Komisi III melakukan sidak sejumlah proyek fisik di wilayah Gresik selatan terpaksa dibatalkan oleh DPUTR. Sebab, banyak pejabat dan pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tadi Pak Gunawan (Kepala DPUTR) yang telepon sendiri," ucap Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widiana saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Rabu (7/7/2021).

Asroin mengaku sempat bertanya kepada Gunawan penyebab banyaknya ASN di DPUTR yang terpapar Covid-19. "Bisa jadi, teman-teman DPUTR ini berkontak langsung dengan tamu yang terpapar covid, sehingga tertular. Makanya, kami meminta agar diproteksi yang ketat," kata Anggota Fraksi Golkar ini.

Menurut Asroin, sedianya Komisi III akan melihat progres sejumlah proyek di wilayah Gresik selatan. Mulai proyek peningkatan jalan kabupaten, kelanjutan proyek Islamic Center di Kecamatan Balongpanggang, dan SPAM (sistem penyediaan air minum).

Sebab, saat ini sudah masuk bulan Juli atau bulan ke-7, sehingga dewan ingin mengetahui progres proyek-proyek tersebut. "Diharapkan bisa tuntas tepat waktu dan tidak molor," ujarnya.

Asroin mengaku khawatir apabila kondisi pandemi Covid-19 tetap seperti saat ini, maka dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan sejumlah kegiatan yang telah dicanangkan. Apalagi banyak pejabat atau pegawai yang harus isolasi atau work from home karena terkonfirmasi positif Covid-19. "Hal ini yang juga menjadi pekerjaan rumah (PR) Komisi III untuk mencarikan solusi," tuturnya.

"Kayaknya kalau melihat kondisi seperti ini banyak kegiatan yang akan mundur pelaksanaan dari jadwal, atau bahkan tak terlaksana. Bagaimana lagi memang kondisinya seperti ini. Konsekuensinya anggaran akan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) kalau tidak di-refocusing untuk kegiatan penanganan covid," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO