Silaturahim di Bangkalan, Mahfud MD: Membersihkan Covid-19 Itu Bagaikan Mengepel Lantai Kotor

Silaturahim di Bangkalan, Mahfud MD: Membersihkan Covid-19 Itu Bagaikan Mengepel Lantai Kotor Menkopolhumam Mahfud MD didampingi Gubernur Khofifah serta Bupati Bangkalan Ra Latif.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Situasi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan cukup memberikan perhatian dari berbagai macam kalangan pemerintah.

Setelah sebelumnya, Forkopimda Jawa Timur, Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, hingga Panglima TNI dan Kapolri, kini giliran Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD hadir ke Bangkalan. Mahfud MD datang untuk silaturahim dengan alim ulama dalam rangka penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan yang saat ini mengalami peningkatan, baik kasus positif hingga kasus kematian.

Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan, kunjungan ini perlu dilakukan dalam rangka membangun pengertian bersama bahwa Covid-19 masih mengancam rakyat, sehingga perlu sinergitas penanganan dari berbagai macam pihak.

"Oleh sebab itu, saya sampaikan terima kasih kepada ulama telah berkumpul. Bahwa Covid-19 ini harus dilawan karena mengancam kehidupan kita, baik sosial maupun politik," jelasnya kepada media setelah acara silaturahim dengan ulama di Gedung Rato Ebu Bangkalan, Selasa (15/6/2021).

Menurutnya, menghindari Covid-19 untuk menjaga keselamatan rakyat wajib dilakukan oleh semua pihak. Salah satunya dengan mematuhi anjuran dari pemerintah agar keadaan semakin membaik.

"Membersihkan Covid-19 itu bagaikan membersihkan lantai kotor. Ketika lantai itu dibersihkan, orang jangan lewat di situ dulu. Ketika bersih baru lewat. Karena kalau ketika dibersihkan itu lewat, gak begitu bersih," ujarnya.

"Jadi sama halnya dengan Covid-19, kalau pemerintah memberikan petunjuk untuk dilakukan penyekatan, maka itu ikuti terlebih dahulu," ujarnya sambil memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Senada dengan pernyataan Menkopolhukam, tokoh ulama KH. Imam Bukhori Kholil mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan hal darurat, sehingga diperlukan langkah darurat yang tidak biasa.

"Para ulama menjadi contoh teladan baik kepada masyarakat. Jadi, penanganan ini menjadi satu langkah ini menjadi upaya yang baik perlu dimulai dari Madura, khususnya Bangkalan. Agar bisa membuktikan kepada lainnya bahwa kita ini tangguh," jelasnya.

Di sisi lain, , R Abdul Latif Amin Imron dalam sambutannya menyampaikan bahwa kasus positif Covid-19 di Bangkalan memang meningkat tajam. Dari 36 kasus, kini menjadi 490 aktif.

Dirinya mengakui, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan rendah, yakni di bawah 50 persen. Sehingga, pihaknya meminta dukungan dari berbagai elemen masyarakat, khususnya ulama untuk memberikan perhatian dan mengajak masyarakat mau untuk melakukan swab.

"Ada 4 kecamatan yang saat ini mengalami kenaikan kasus, yaitu Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan. Namun, disusul juga Kecamatan Burneh mengalami kenaikan kasus," jelas , sapaan akrab bupati.

Dikatakan bupati, meningkatnya jumlah kasus kematian di Bangkalan disebabkan karena masyarakat tidak mau di-swab dan tidak mau dibawa ke rumah sakit.

"Dibawa ke rumah sakit ketika parah, sehingga sampai dirumah sakit meninggal," pungkasnya. (ida/uzi/ian)

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO