Tentukan Waktu Shalat, Tim Gabungan Kemenag Jatim Observasi di Tuban

Tentukan Waktu Shalat, Tim Gabungan Kemenag Jatim Observasi di Tuban Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), bersama BHR Kemenag Jatim dan Tuban serta Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur saat mengadakan Rukyat Syafaq dan Fajar Shodiq di Pantai Boom.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (), bersama Badan Hisab Rukyat (BHR) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim dan Tuban serta Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur mengadakan Rukyat Syafaq dan Fajar Shodiq di Pantai Boom Kabupaten Tuban.

Hal itu dilakukan untuk menentukan jadwal shalat secara tepat. "Kementerian Agama dalam menentukan ketetapan waktu ada dua patokan, yang pertama dalam kebenaran syar'i dan kedua kebenaran ilmi," ujar Kasi Kemasjidan, Hisab Rukyat, dan Bina Syari'ah Kanwil Kemenag Jatim, A. Fauzi, Senin (15/6/2021).

Menurutnya, konsep kebenaran secara syar'i harus benar, terbuka, dan dapat di pertanggungjawabkan secara benar jika dikaji dari berbagai sisi. Sedang kebenaran ilmi harus dibuktikan dengan eksperimen.

"Kalau memang sudah betul nyatanya, begitu terbukti ada datanya harus dijadikan dasar. Sehingga dalam menetapkan suatu hukum tidak ada keraguan dari masyarakat dan bisa dipertanggungjawabkan," jelas A. Fauzi.

Ia berharap, usaha ini bisa memberikan pencerahan kepada pihak-pihak yang selama ini menggugat jadwal shalat.

"Terdapat dua observasi yang dilakukan. Yakni, observasi syafaq merah dan syafaq putih di pantai Boom Tuban. Kemudian dilanjutkan dengan kecemerlangan langit dan dilanjutkan observasi Fajar Shodiq," jelasnya.

Pria berkacamata ini menambahkan, mulai tahun 2021 ini Kanwil Kemenag Jatim beserta tim melakukan observasi secara rutin. "Jadi seharian bisa penuh mulai observasi hilal sampai gelapnya malam, kemudian kecemerlangan langit, dan diakhiri dengan observasi Fajar Shodiq," bebernya.

Lebih lanjut, Fauzi menerangkan bahwa Rukyat Syafaq untuk mengetahui kapan mulainya waktu Isya. "Hal ini menjadi sangat penting, karena waktu isya itu apakah dengan ketinggian -18 derajat yang selama ini kita pakai atau dalam istilah astronominya disebut Astromical Twillight," ujarnya.

"Kalau observasi Syafaq dan Fajar Shodiq itu dari Kemenag dan Lembaga Falakiyah PWNU, sedang kita ajak serta untuk observasi kecemerlangan langit," imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Bimais , Mashari menuturkan, pilihan dan keputusan dilakukan observasi di Kabupaten Tuban karena selama ini sudah beberapa kali di Kabupaten Tuban terlihat hilal, baik saat penentuan awal Ramadlan, Syawal, maupun Dzulhijjah.

"Tuban lokasinya sangat bagus, karena hilal sering terlihat di sini, baik ketika penentuan Ramadhan atau Syawal," tuturnya. (gun/rev)

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO