Anak Bos Liek Motor Merasa Dapat Karma Karena Ayahnya Suka Adu Jago

Anak Bos Liek Motor Merasa Dapat Karma Karena Ayahnya Suka Adu Jago Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com Dahlan Iskan, wartawan terkemuka, kembali menulis konflik keluarga bos Liek Motor, Like Moeljanto. Royce – anak Like Moeljanto –merasa mendapat karma karena perbuatan ayahnya yang suka adu ayam jago.

Loh? Bukankah dulu ayah-anak itu pernah bertengkar hebat karena ? Apa belum selesai? Kenapa Royce tidak introspeksi karena ia melawan orang tua?

Silakan baca tulisan Dahlan Iskan, wartawan kondang, di Disway, HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com pagi ini, Selasa 18 Mei 2021. Selamat membaca:


Royce ulang tahun ke-42 malam itu.

Keesokan harinya, bayi yang ada dalam kandungan istrinya tidak bergerak. Padahal kandungan itu sudah berumur 7 bulan. Yang kakinya sudah biasa menendang-nendang perut ibunya.

Hari itu tidak ada tendangan sama sekali. Pun yang terlemah. Aneh. Mencurigakan. Sang istri memberi tahu Royce. Mereka langsung ke dokter terdekat. Hari sudah malam. Sang dokter melakukan USG: benar, bayi tidak bergerak. Itu pertanda si bayi sudah meninggal.

Sang istri tidak merasakan apa-apa. Sehat-sehat saja. Tiap bulan Royce rajin membawa istri ke dokter kandungan. Selalu dinyatakan sehat. Tidak kekurangan apa pun. Jenis kelaminnya pun jelas diketahui: laki-laki.

Anda sudah kenal siapa Royce. Yang nama itu diambil dari nama belakang mobil termahal: Rolls Royce.

Ya. Ia adalah anak yang lagi bertengkar hebat dengan bapaknya itu. Soal dealer dan bengkel mobil di Surabaya yang terkenal itu: Liek Motor. Yang video pertengkarannya viral sekali itu (Disway 13 Februari).

Keesokan harinya, Royce membawa istrinya ke dokter kandungan lain. Yang sejak awal menangani sang istri. Hasil pemeriksaannya sama: bayi itu telah meninggal dunia di kandungan.

Harus diapakan?

Harus dioperasi. Tapi jangan dioperasi hari itu. Di layar USG masih terlihat ari-arinya belum ikut mati. Masih bergerak-gerak. Demikian juga air ketubannya, masih cukup banyak.

"Harus ditunggu satu minggu lagi. Baru boleh dioperasi," ujar dokter seperti yang ditirukan Royce.

Selama seminggu menunggu itu Royce banyak merenung: kenapa itu terjadi. Apa hubungannya dengan pertengkarannya–ia menyebut bukan pertengkaran, tapi rebutan– dengan bapaknya. Mengapa pula terjadi hanya sehari setelah ia berulang tahun.

Royce pun ambil sikap: yang utama menenangkan sang istri dulu. Yang hari-hari berikutnya sulit tidur. "Saya dampingi terus istri," katanya.

"Kami berdua sudah berusaha maksimal. Termasuk disiplin ke dokter," ujar Royce kepada sang istri.

"Ini sama sekali bukan salah kita. Berarti ini kehendak bayi itu sendiri," ujar Royce lagi.

Yang kedua, kata Royce, bayi itu anak yang baik dan sopan. Ia meninggal setelah pesta ulang tahun bapaknya selesai. "Anak itu tidak mau memberi hadiah ulang tahun yang menyedihkan buat papanya. Ia pilih meninggal sehari kemudian," katanya.

Yang ketiga, ujar Royce, anak itu pandai: memilih meninggal di bulan suci Ramadhan.

Seminggu kemudian, Royce kembali ke dokter langganannya. Benar. Ari-arinya sudah tidak bergerak. Air ketubannya juga sudah tidak ada. Berat badan sang istri juga sudah turun 2 Kg.

Saatnya operasi pengambilan mayat bayi itu dilakukan. Berhasil. Sang ibu baik-baik saja.

Royce terus merenung. Mengapa semua itu terjadi. Saat perut sang istri dibuka, tidak ada kecurigaan apa pun yang menyebabkan si bayi mati. Tali pusarnya pun masih terhubung sempurna dengan si ari-ari.

"Ini benar-benar karma," kata Royce.

Ia pun ingat orang tuanya suka adu jago. "Harusnya kita tidak boleh bisnis berdarah-darah," katanya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO