Terjaring OTT KPK, Bupati Nganjuk Miliki 36 Perusahaan, Tambang Nikel, dan 120 Bank Perkreditan

Terjaring OTT KPK, Bupati Nganjuk Miliki 36 Perusahaan, Tambang Nikel, dan 120 Bank Perkreditan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat memberikan KNMP secara simbolis pada pedagang, Selasa (17/12/2019) foto: BAMBANG/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dikabarkan terjaring Operasi Tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ahad (9/5/2021).

Dalam catatan BANGSAONLINE.com, beberapa hari terakhir ini politik di Nganjuk memang sedang gonjang ganjing. Wartawan BANGSAONLINE.com di Nganjuk, Bambang Dwi Julianto, melaporkan bahwa para anggota DPRD Nganjuk sedang marah pada Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Bahkan mereka kini sedang menginterpelasi bupati Novi Rahman Hidayat.

“Ini prahara politik. Sebelumnya belum pernah terjadi di Nganjuk,” tulis Bambang Dwi Julianto di BANGSAONLINE.com edisi Senin 5 April 2021. Menurut dia, usul interpelasi anggota DPRD Nganjuk langsung disetujui semua anggota dewan.

“Hak interpelasi menggelinding atas krisis kepercayaan dari anggota DPRD terhadap kebijakan yang dibuat Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang dinilai telah mencederai atas revisi perda yang sedang dibahas di DPRD,” tulis Bambang di BANGSAONLINE.com.

Hak interpelasi tersebut dibahas dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD Ulum Bastomi didampingi Wakil Ketua II Raditya Haria Yuangga dan Wakil Ketua III DPRD Jianto.

Ulum Bastomi membenarkan bahwa interpelasi tersebut sudah bergulir. "Pimpinan fraksi mulai dari PDIP, PKB, Hanura, Gerindra, Golkar, DKI, dan fraksi Nasdem-PPP semua sepakat, bahkan 41 anggota yang hadir setuju interpelasi dengan angkat tangan," kata Ulum kepada BANGSAONLINE.com, Senin (5/4/2021).

Interpelasi itu diusulkan terkait kebijakan Novi soal pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa. Tapi apakah ini akan bergulir ke hak angket? “Kita tunggu 10 hari lagi jawaban bupati, apakah bisa diterima atau sebaliknya ditolak DPRD," tandasnya.

Loh, apakah interpelasi ini terkait dengan penangkapan Bupati Nganjuk? Wallahua’lam. Seorang anggota DPRD Nganjuk menduga Bupati Novi dicokok KPK terkait dengan pengisian perangkat desa di Kecamatan Pace. Hanya saja ia tak bisa memastikan apakah Bupati Novi ditangkap terkait jual beli jabatan atau yang lain. 

Yang pasti, banyak pihak terkejut atas penangkapan Bupati Novi ini. Pasalnya, ia dikenal kaya raya. Bahkan ia memiliki 36 perusahaan jauh sebelum ia terpilih sebagai bupati. Grup perusahaan itu ia rintis sejak masih kelas 3 SMA.

Bupati Novi punya tambang nikel, batubara, 120 bank perkreditan rakyat, dan banyak lagi.

Sejak ia menjabat bupati, ia tinggalkan perusahaannya. Ia serahkan manajemen ke para profesional. "Saya beri mereka saham. Agar lebih merasa memiliki," ujar Novi Rahman Hidhayat, sang bupati, seperti ditulis Disway.

Sebelum ke politik, semua keluarganya ia tarik dari perusahaan. Agar manajemen profesional tidak terganggu pengaruh keluarga.

Gajinya sebagai bupati ia serahkan ke lembaga kesejahteraan rakyat. Mobil-mobil dinas bupati tidak ada yang ia pakai. Semua pegawai negeri harus membayar zakat –yang hasilnya dikelola tim untuk mengatasi kemiskinan. (tim)

VIDEO TERKAIT

Lihat juga video 'Plt Bupati Marhaen Pimpin Pawai Alegoris dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO