BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Gelombang unjuk rasa oleh ratusan buruh untuk menuntut gaji pokok bulanan juga berlangsung di PT. Shou Fong Lastindo yang berada di Desa Prayungan, Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro, Jumat (7/5/21) sekitar pukul 13:30 WIB.
Sebelumnya pada Jumat pagi, aksi mogok kerja dan unjuk rasa juga dilakukan ratusan buruh PT. Shou Fong yang berada di Desa Bakung, Kecamatan Kanor. Para buruh menuntut manajemen segera mencairkan gaji pokok serta tunjangan hari raya (THR).
BACA JUGA:
- Demo Buruh Bikin Macet Jl Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kasatlantas Turun Tangan
- Jadi Pelaku Pengeroyokan Satpol PP Kota Surabaya, Satu Oknum Buruh Disanksi Wajib Lapor
- Peringati Mayday, SBMR Serukan Keluhan Para Buruh ke Dewan
- Demo di Dharmahusada Surabaya, Ternyata Bukan Buruh PT Kapal Api tapi PT Agel Langgeng
Aksi para buruh di dua pabrik padat karya pembuatan alas kaki sepatu tersebut berjalan aman dan tertib. Beberapa video yang viral di grup WhatsApp terdengar suara perempuan menyuarakan aspirasinya. Unjuk rasa di Pabrik Prayungan juga terlihat mendapat pengawalan seorang anggota polisi dan sejumlah security.
Menurut keterangan salah satu buruh berinisial M, pasca aksi unjuk rasa di Pabrik Prayungan, manajemen memberikan sinyal akan memberikan pencairan gaji para buruh. Rencananya baru akan dibayarkan pada tanggal 11 Mei lusa, bahkan sinyal pencairan gaji itu disertai dengan nada ancaman pemberhentian kerja.
"Terakhir kalau masih mau masuk kerja, besok masuk. Kalau nggak ya tidak usah masuk. Untuk gaji tanggal 11 paling lambat," ujar M menirukan ucapan salah satu manajemen melalui grup WhatsApp yang dia ikuti.
Meski sudah ada kabar akan dicairkan gajinya, namun para buruh perempuan itu tetap bersikeras tidak akan masuk kerja, baik di Pabrik Desa Bakung, maupun Desa Prayungan. Menurut dia, pembayaran gaji ini terhitung telat.