​Sertijab Bupati-Wabup Pacitan, Khofifah: Jatim Penyumbang Padi 18,2% Tertinggi se-Indonesia

​Sertijab Bupati-Wabup Pacitan, Khofifah: Jatim Penyumbang Padi 18,2% Tertinggi se-Indonesia Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan dapam prosesi serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jumat (7/5). foto: ist/ bangsaonline.com

Sementara itu, Indeks Gini Kabupaten dari 2019-2020 menunjukan penurunan ratio. Tercatat pada 2019 berada pada 0,371% dan turun menjadi 0,325% pada 2020. Itu artinya ketimpangan sosial di makin kecil. Hal itu juga berseiring dengan rendahnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten sebesar 2,02%. Ini merupakan TPT terkecil se-Jatim.

Masih dalam paparannya, juga menjelaskan soal bagaimana pentingnya penguatan daya beli masyarakat. Karena pada dasarnya perekonomian di Jatim terkontribusi oleh konsumsi masyarakat sebesar 60,04%.

Tak hanya kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Gubernur juga meminta kerja keras Tim Penggerak PKK Kabupaten dalam hal penanganan stunting.

Pasalnya, menurut bulan timbang pada Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) per Agustus 2020, prevalensi stunting Kab. berada pada angka 34,47. Sementara angka tersebut masih jauh di atas rata-rata Jawa Timur yang berada pada angka 26,86.

Melihat kondisi itu, meminta perlu adanya perhatian khusus. Kendati soal Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB) Kabupaten terpantau rendah dari daerah lainnya.

"Stunting di ini yang harus dijadikan PR (Pekerjaan Rumah). Ikannya luar biasa, bisa jadi supply gizi yang bagus bagi masyarakat," pesan Gubernur .

Sementara itu, Bupati Indrata Nur Bayuaji mengatakan, proses pelantikan Bupati dan Wakil Bupati pada 28 April 2021 yang lalu menjadi titik awal pengabdiannya kepada masyarakat .

"Pengabdian seorang pemimpin kepada masyarakatnya seperti pengabdian yang dicontohkan oleh pemimpin sebelumnya yakni dengan prinsip mengutamakan rakyat," ungkapnya.

Bupati Indrata berharap dan berkomitmen untuk berikhtiar melayani masyarakat. Dirinya tidak menginginkan keinginan tersebut hanya sebatas semboyan semata.

"Akan tetapi menjadi sebuah semangat bekerja bagi kepentingan masyarakat sekaligus sebagai pengingat dalam sebuah kebijakan yang akan diambil rakyatlah harus diutamakan," ujarnya.

Tantangan ke depan, lanjut Indrata, yakni masih tingginya angka kemiskinan sebesar 14.54% pada 2020. Di mana angka tersebut di atas rata-rata Provinsi Jatim, yaitu 11.09% pada Maret 2020. Untuk itu, Pemkab akan berupaya menghadirkan kebijakan yang mampu memenuhi basic need dan kebutuhan dasar masyarakat Kabypaten .

"Perlu lompatan-lompatan besar untuk mengejar ketertinggalan dari kabupaten/kota lainnya. Bukan lagi birokrasi bekerja dengan pola-pola linier, monoton," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO