Dihadapkan KPK, Bupati Baddrut Tamam Berkomitmen Pamekasan Bebas KKN

Dihadapkan KPK, Bupati Baddrut Tamam Berkomitmen Pamekasan Bebas KKN Bupati Pamekasan didampingi Ketua DPRD dan Plh. Sekdakab Pamekasan bersama anggota KPK RI setelah melakukan rapat monitoring dan evaluasi Monitoring Centre for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - melakukan rapat monitoring dan evaluasi MCP (Monitoring Centre for Prevention) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Tahun 2020-2021 di Mandhapa Aghung Ronggosukowati Pamekasan, Rabu (28/4/2021).

Pada kesempatan tersebut, berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih. Bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). "Saya ingin memastikan bahwa selama saya menjadi bupati di kabupaten ini tidak boleh ada jual beli jabatan," tegas di hadapan Satgas Evaluasi dan Pencegahan KPK RI.

Politikus PKB tersebut meyakini, jual beli jabatan bisa berdampak buruk terhadap kinerja aparatur sipil negara dalam memberikan layanan yang maksimal dan excellent kepada masyarakat.

"Karena kalau jabatannya dijual, disuruh bekerja maksimal dan disuruh kerja bersih tidak mungkin. Karena dalam menempati jabatan itu ada banderolnya," kata Mas Tamam, panggilan akrab Baddrut Tamam.

Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan pelayanan yang cepat dan bersih. Untuk melaksanakan pelayanan tersebut harus diawali dengan pemerintahan yang bersih, tidak ada banderol dalam menempati suatu jabatan.

Bupati muda dan energik ini juga memaparkan lima program prioritas yang telah dilaksanakan selama ini, meliputi pendidikan, ekonomi, infrastruktur, kesehatan, dan reformasi birokrasi. Komitmen tidak adanya jual beli jabatan merupakan implementasi dari reformasi birokrasi tersebut.

Di bidang pendidikan, pihaknya telah menyalurkan beasiswa santri dan beasiswa untuk mahasiswa jurusan kedokteran dan beberapa perguruan tinggi kedinasan. Seperti akademi militer (akmil) dan akademi kepolisian (akpol). Sementara di bidang kesehatan salah satunya melalui program Pamekasan Call Care (PCC) yang telah mendapat pengakuan dari beberapa instansi.

Kemudian, bidang ekonomi meluncurkan program WUB (Wira Usaha Baru) yang saat ini telah mampu mencetak pengusaha baru di desa-desa. Bahkan, sebagian dari peserta WUB tersebut mampu memproduksi sarung, songkok, sepatu, sandal, dan beberapa produk home industry lain sesuai dengan pelatihan yang mereka ambil. Demikian pula di bidang infrastruktur.

"Kami berkomitmen agar kabupaten ini mampu berdaya saing dengan beberapa kabupaten/kota maju di Indonesia," pungkas bupati yang murah senyum tersebut. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO