Yang Rusak Berat Dapat Rp 50 Juta, ​77 Tempat Ibadah Terdampak Gempa di Jatim

Yang Rusak Berat Dapat Rp 50 Juta, ​77 Tempat Ibadah Terdampak Gempa di Jatim Mushalla darurat di Dusun Iburaja Desa Kaliuling, Tempurrejo, Lumajang yang telah siap digunakan. foto: ist

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menggelontor bantuan pada warga terdampak gempa berkekuatan 6,1 SR di Kabupaten , dan Blitar.

Khusus untuk masjid dan mushola yang mengalami kerusakan ringan maupun berat akibat gempa, gubenur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu bergegas mengirim bantuan berupa tikar, terpal, tenda, dan sajadah. Bantuan itu ditujukan bagi umat muslim agar nyaman dan khusuk saat menjalankan ibadah salat tarawih di bulan suci Ramadan.

"Hari ini kita kembali kirim tenda, terpal, tikar, termasuk sajadahnya. Ini merupakan opsi untuk mereka menjalankan ibadah sholat tarawih," kata Khofifah setelah meresmikan gedung SMP Al Hikmah di Desa Bolorejo, Kauman Kalangbret, Tulungagung, Rabu (14/4/2021) sore.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jatim, total ada sebanyak 77 tempat ibadah di Jawa Timur yang rusak terdampak gempa. Baik yang mengalami rusak ringan, sedang hingga berat.

Untuk itu maksimalisasi penyaluran fasilitas tambahan bagi titik-titik tempat ibadah yang terdampak gempa terus dimaksimalkan Gubernur Khofifah. Seperti saat meninjau lokasi terdampak gempa siang ini di Kecamatan Kesamben Blitar, Gubernur Khofifah menurunkan bantuan sebanyak 50 lembar terpal.

Selain itu, guna mengetahui dan memantau percepatan penanganan pasca gempa, Gubernur Khofifah terus menyisir daerah yang terdampak gempa baik Kabupaten , Kabupaten , dan Kabupaten Blitar.

“Bagi saya seeing is believing. Maka kita turun melihat langsung memastikan bahwa percepatan penanganan pasca gempa terus dilakukan,” katanya.

Menurut Khofifah, wilayah terdampak yang mengalami kerusakan cukup parah adalah di Kabupaten dan Kabupaten . Sedangkan wilayah yang mengalami kerusakan lebih ringan terdapat di Kab. Blitar.

Terkait anggaran yang dipergunakan untuk membantu wilayah terdampak, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim memiliki Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang dikeluarkan ketika terjadi bencana alam. Dan untuk percepatan penanganan gempa ini, Pemprov Jatim mendapat stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Yang mengalami kerusakan berat, stimulannya Rp 50 juta dan itu di luar dari ongkos tenaga kerjanya, kalau yang mengalami kerusakan sedang stimulannya Rp 24 juta, sedangkan yang ringan stimulannya Rp. 10 juta. Sedangkan untuk fasum, rekonstruksi bangunann akan disupport Kementerian PU-PR,” jelasnya.

Lihat juga video 'Warung Bebek Goreng H. Slamet di Kota Malang Terbakar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO