Berebut Mati Bom Bunuh Diri, Ali Imron: Fiqh Jihad yang Salah, Dahulukan Hawa Nafsu

Berebut Mati Bom Bunuh Diri, Ali Imron: Fiqh Jihad yang Salah, Dahulukan Hawa Nafsu Ali Imron. foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ternyata di kalangan , mati menjadi rebutan. “Untuk melakukan aksi bunuh diri itu sampai sekarang masih banyak yang rebutan untuk daftar. Jadi bagi masyarakat nggak usah heran,” kata Ali Imron, mantan bom Bali dan Mojokerto Jawa Timur, dalam wawancara dengan tvOne, Senin (29/3/2021) malam.

“Sampai sekarang masih rebutan untuk daftar,” tambahnya.

Seperti diberitakan, pelaku di Gereja Katedral adalah sepasang pengantin baru. Mereka baru menikah enam bulan yang lalu.

Kenapa mereka mau berkorban nyawa? Menurut Ali Imron, mereka punya pemahaman bahwa apa yang mereka lakukan adalah . “Dan itu besar sekali pahalanya. Yang kedua, ketika mati adalah mati syahid, mati yang paling mulia,” kata Ali Imron yang mengaku pernah meledakkan bom di Mojokerto Jawa Timur.

Pertanyaannya, kata Ali Imron, apakah aksi seperti itu yang benar atau yang salah? Secara tegas, Ali Imron mengatakan bahwa aksi seperti itu salah. “Nggak bener,” kata mantan yang kini masih mendekam dalam penjara itu.

Menurut dia, aksi itu hanyalah mendahulukan hawa nafsu. Karena mereka hanya menakut-nakuti orang yang dianggap musuh. “Kalau kita kaji fiqh nya itu masih jauh, salah,” tegasnya lagi.

Karena itu, menurut Ali Imron, kita harus melakukan sosialisasi agar masyarakat punya pemahaman tentang me. Sehingga masyarakat tidak terpengaruh terhadap yang salah seperti yang dilakukan para . (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Diduga Depresi, Wanita di Pekanbaru Melakukan Percobaan Bunuh Diri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO