Sehingga, melalui gagasan persemi tersebut anak-anak diharapkan bisa kembali melakukan aktivitas di luar ruangan dengan tetap aman karena mengedepankan protokol kesehatan.
"Nah, pramuka mencoba untuk bagaimana cara pendidikan dijalankan. Tidak harus di dalam ruangan, tapi face to face sesamanya harus dijalankan, tidak mungkin terus-terusan secara virtual," kata Arum.
"Virtual hanya sesaat dalam proses transisi, tapi perlu adaptasi sampai menemukan format. Nah, format inilah yang kita coba," sambungnya.
Jadi, tandas Arum, Persemi akan menjadi percontohan kegiatan perkemahan di masa pandemi. Isi kegiatannya tentang tutorial pelaksanaan berkemah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Ada tutorialnya di situ, tenda dibangun, tutorial bertemu, bagaimana cara berinteraksi, bagaimana caranya kalau mau makan, MCK-nya, dan seterusnya," jelasnya.
Jika Persemi yang digagas Kwarda Jatim tersebut berjalan sukses, Arum berharap bisa bisa diadaptasi secara nasional. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News