KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa menggelar acara Jumat Ngopi (Ngobrol Persoalan dan Solusi) untuk yang kedua kalinya, di Pendopo Kabupaten Kediri, Jumat (12/3).
Jumat Ngopi yang dibagi dalam tiga sesi yang masing-masing sesi hanya diikuti 25 orang tersebut, bupati mendengarkan keluhan dan menampung aspirasi masyarakat Kabupaten Kediri untuk dicarikan solusi.
Salah satu yang didengar adalah keluhan dari Perwakilan ARPL (Aliansi Relawan Peduli Lingkungan) Kediri. ARPL mengeluhkan terkait lingkungan hidup di Kabupaten Kediri, terutama masalah kawasan lindung, sumber air, dan sampah.
Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri, dr. Ari Purnomo Adi memaparkan bahwa masalah lingkungan di Kabupaten Kediri terutama masalah kawasan lindung saat ini belum ada regulasi yang yang mengaturnya. Sehingga bila ada masalah terkait dengan kawasan lindung, masyarakat kesulitan untuk mengadu.
Yang tidak kalah penting, lanjut dr. Ari, adalah masalah sumber air atau mata air di Kabupaten Kediri yang bila tidak dirawat akan mati. Di Kabupaten Kediri ada lebih 370 mata air. Tapi ada puluhan yang mati, karena tidak dirawat.
"Masalah sampah juga menjadi persoalan di masyarakat. Karena belum ada tempat pembuangan sampah yang memadai untuk setiap desa, sehingga masyarakat akhirnya membuang sampah sembarang. Bahkan banyak yang dibuang di sungai," kata aktivis lingkungan berambut gondrong itu.