​Sambut Baik SWF di Indonesia, Jasa Marga Siap Optimalkan Dana LPI

​Sambut Baik SWF di Indonesia, Jasa Marga Siap Optimalkan Dana LPI Gerbang Tol Manado.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyambut baik pembentukan lembaga Sovereign Wealth Fund () milik Indonesia, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau yang dikenal juga dengan Indonesia Investment Authority (INA).

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang infrastruktur, khususnya , menyadari betul kebutuhan investasi infrastruktur di Indonesia sangat besar, maka dari itu peran LPI sangat diperlukan.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam acara Zoom Bareng Forum Wartawan BUMN pada hari ini (Rabu, 08/03) menyatakan bahwa LPI yang diberikan kewenangan khusus dalam rangka pengelolaan investasi pemerintah pusat akan berdampak positif bagi perseroan, karena akan memberikan solusi baru pendanaan yang pada prinsipnya akan berdampak baik bagi sisi keuangan perusahaan.

“Bisnis merupakan bisnis yang menarik untuk dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi, karena bisnis memiliki recovery time yang sangat cepat dengan damage yang relatif rendah, terutama dalam melewati krisis keuangan maupun pandemi seperti sekarang ini, sehingga bisnis lebih stabil untuk jangka panjang,” ujar Donny.

Donny juga menyatakan, Jasa Marga menyambut baik rencana di Indonesia, karena ini merupakan alternatif untuk program asset recycling.

“Jadi asetnya sendiri di-recycle, tidak full divestment. Jasa Marga sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fundraising baik itu melalui direct investment yang kita lakukan di tahun 2017 dengan melakukan divestasi sebagian ruas Semarang-Solo maupun di ruas JORR. Selain itu, kami juga sudah memperkenalkan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT),” tambahnya.

Terdapat empat manfaat dari program asset recycling dalam hal ini termasuk bagi Jasa Marga, yaitu meningkatkan likuiditas bagi Jasa Marga untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, sebagai alternatif pendanaan dari sisi ekuitas selain dari sumber pendanaan lainnya, untuk memperbaiki struktur pemodalan perusahaan karena adanya ekuitas baru, serta yang terakhir, meningkatkan kinerja karena penjualannya akan dilakukan di atas nilai buku sehingga ada keuntungan yang dapat dibukukan dari transaksi ini.

Meskipun secara aset perusahaan siap, Donny juga menjelaskan, dilakukan pemilihan untuk tahap awal, sehingga saat ini ada sembilan proyek yang masuk sebagai ruas potensial Jasa Marga untuk , yaitu Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung dan Jalan Tol Bali Mandara.

“Namun dapat kami sampaikan, sembilan ruas ini ke depannya pun juga dapat diganti sesuai dengan risk appetite dari INA sendiri. Untuk di tahun ini, kami targetkan sekitar 2-3 ruas yang terealisasi. Kami terus melakukan persiapan di internal untuk menyiapkan aset-aset ini dalam investment book, sehingga kita harapkan transaksi dapat kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat,” tutup Donny. (nf/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO